Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wisatawan telah meninggalkan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca-gempa Minggu malam lalu, 5 Agustus 2018. Mereka, baik wisatawan asing maupun domestik, telah diangkut menggunakan beberapa kapal menuju Bali serta penerbangan extra flight dari maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air kemarin, Senin, 6 Agustus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Akibat gempa, kata Hadi, aktivitas wisatawan di beberapa lokasi, seperti Gili Trawangan, dihentikan. Hotel-hotel di sana pun ditutup sementara karena beberapa di antaranya terdata mengalami kerusakan. “Ada lima hotel yang rusak di Lombok dan Gili Trawangan. Di Lombok tak terlalu parah, kalau di Gili memang perlu perbaikan,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi kepada Tempo, Selasa pagi, 7 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski begitu, sampai saat ini, ada sebagian wisatawan yang tampak masih bertahan di daratan Lombok. Hadi mengatakan wisatawan masih menunggu penerbangan langsung dari Bandara Internasional Lombok menuju beberapa wilayah, seperti Jakarta dan Malaysia.
Ia berujar wisatawan masih bisa tinggal di hotel-hotel di beberapa kawasan yang tak terlampau terdampak gempa. Namun, dengan memperhatikan beberapa tip. Berikut ini tip memilih hotel bagi wisatawan yang masih bertahan di Lombok pasca-gempa.
1. Daerah Mataram
Hadi merekomendasikan wisatawan memilih hotel di kawasan Mataram alias pusat kota di Lombok karena wilayah tersebut tak terlampau parah terdampak gempa. Selain itu, akses dari Mataram menuju beberapa tempat yang menyediakan fasilitas publik cukup gampang.
2. Disarankan tidak memilih hotel dengan bangunan tinggi
Untuk wisatawan yang masih mengalami syok atau trauma, mereka disarankan memilih hotel dengan bangunan rendah. Misalnya hanya sampai lantai dua atau tiga. Sebab, gempa susulan tak bisa diprediksi kedatangannya. Bila menginap di hotel tinggi, dikhawatirkan wisatawan akan panik bila terjadi gempa susulan.
3. Tidak menggunakan lift
Wisatawan juga disarankan tidak menggunakan fasilitas lift di hotel sampai situasi benar-benar kondusif. Ini menghindari supaya mereka aman dari jebakan lift bila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.