Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Mini Indonesia Indah alias TMII selama ini diakui menjadi destinasi yang kurang populer di kalangan turis asing. Tahun lalu kunjungan wisatawan asing ke sana hanya 100 ribu orang saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Dwisuryo Indroyono Soesilo, saat ditemui di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Senin, 16 April.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tahun lalu, kunjungan wisman ke Jakarta mencapai 2,5 juta. Namun yang datang ke TMII hanya 100 ribu orang," kata Indroyono. Menurut dia, rendahnya kunjungan turis asing ke TMII ini merupakan akibat dari kurangnya promosi destinasi yang dilakukan di hotel-hotel atau tempat strategis lainnya.
Padahal, kata Indroyono, TMII memiliki potensi sebagai destinasi andalan. Di taman yang sudah berusia 43 tahun itu, wisatawan bisa menjumpai 34 paviliun yang menggambarkan sebagai miniatur Nusantara.
Selain itu, wisatawan dapat menyaksikan replika rumah adat tradisional dari Aceh hingga Papua. Ada pula taman flora yang menampilkan beragam tanaman khas Indonesia.
Untuk mempromosikannya di kalangan wisman, Kemenpar akan menjadikan TMII sebagai destinasi wisata budaya khusus wisatawan kapal pesiar (cruise ship) yang singgah di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. “Wisman cruise, yang sekali merapat membawa sekitar 6 ribu orang, akan diajak ke TMII,” kata Indroyono.
Selain itu, TMII akan dikenalkan sebagai destinasi wisata budaya untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition/event atau MICE. Hal itu mengacu pada fasilitas yang telah disediakan pihak TMII sebelumnya.
Ketua Tim Percepatan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi, dan Seni Budaya Kemenpar Tetty Arianto mengatakan TMII berpotensi menjadi cagar budaya. Sebab, 7 tahun lagi, usia TMII genap 50 tahun. "Usia minimal suatu tempat untuk ditetapkan sebagai cagar budaya adalah 50 tahun," ujar Tetty.
Artikel lain: Tip Merencanakan Liburan Keluarga agar Anak Tak Bete