Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melalui forum Musyawarah Kerja Nasional alias Mukernas Partai Persatuan Pembangunan alias PPP yang berlangsung pada 5 September 2022, Suharso Monoarfa secara resmi dicopot dari jabatan Ketua Umum dan digantikan oleh Muhammad Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil Mukernas tersebut juga telah tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-26.AH.11.02. Tahun 2022 tentang Pengesahan Pelaksanaan Tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Masa Bakti 2020-2025 pada 9 September 2022 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar empat hari setelah keputusan Menkumham diterbitkan, Suharso Monoarfa ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi koordinator pelaksana Dewan Pengarah Nasional Sustainable Development Goals alias SDGs 2024. Sementara itu, di kabinet saat ini, Suharso juga masih memegang jabatan sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau PPN.
Alasannya? "Diperlukan upaya percepatan pencapaian target," demikian bunyi pertimbangan dari Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang diteken Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 13 September 2022.
Mardiono Tawarkan Suharso Jadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP
Di tengah gejolak PPP menjelang Pemilu 2024 ini, Mardiono memberikan tawaran kepada Suharso untuk mengisi posisi Ketua Majelis Pertimbangan di PPP.
“Saya berharap sih Pak Harso yang kemudian mengisi (jabatan Ketua Majelis Perimbangan). Nanti akan saya agendakan melalui rapat. Jika beliau berkenan, nanti pada saatnya ketemu fisik langsung,” ujar Mardiono kepada Tempo pada tanggal 26 September 2022.
Sebelumnya, Mardiono dan Suharso disebut-sebut bertemu secara fisik terakhir kali pada Senin malam tanggal 12 September 2022 atau tepat sehari sebelum penunjukkan oleh Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi menyebut bahwa keduanya, baik Mardiono maupun Suharso, bertemu secara akrab. “Alhamdulillah, semalam Bang Harso dan Mas Mardiono bertemu secara fisik, bicara dari hati ke hati, penuh keakraban dan banyak hal strategis yang dibicarakan,” kata Arwani.
Selain itu, Mardiono juga mengaku bahwa komunikasinya dengan Suharso Monoarfa belum terputus, terutama melalui gawai. “Kalau komunikasi langsung fisik, ya terakhir itu setelah Mukernas. Kalau komunikasi di udara, ya biasa,” tambah Mardiono.
Airlangga Hartarto Pastikan KIB Tetap Jalan Tanpa Suharso Monoarfa
Padahal, sebelum Suharso Monoarfa dicopot, PPP diketahui menjalin hubungan dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional melalui Koalisi Indonesia Baru alias KIB guna menyongsong Pemilu 2024.
Merespons kabar pencopotan Suharso sebagai Ketua Umum PPP, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut bahwa koalisi yang sudah dibentuk tidak akan terpengaruh. "Itu kan urusan dalam negerinya PPP. Hubungan (KIB) semua baik. Kan koalisi antar-institusi," ujar Airlangga pada 13 September 2022.
Pernyataan Airlangga tersebut selaras dengan pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani. Ia menyampaikan bahwa partainya tetap akan bersama Golkar dan PAN pada Pemilu 2024. "Insya Allah kami tetap bersama Partai Golkar dan PAN di KIB," ujar Arsul kepada dihubungi Tempo pada 9 September 2022.
Sementara itu, terkait tawaran menjadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang diajukan oleh Muhammad Mardiono, Suharso Monoarfa diketahui belum memberikan tanggapan resmi apa pun.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca: Politik dan Bisnis Suharso Monoarfa, Kepala Bappenas yang Ditunjuk Jokowi Jadi Koordinator SDGs 2024
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.