Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menyampaikan secara rinci pelaporan beberapa elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Polda Metro Jaya. Pada Senin 21 Mei 2018 lalu dia melaporkan empat petinggi Partai Keadilan Sejahtera ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.
"Ini satu rangkaian peristiwa," kata Faizal Assegaf saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.
Faizal Assegaf menceritakan, seabrek laporan ini berawal saat Ia melihat puisi Anis Matta yang memuji pemimpin teroris Al Qaeda, Osama bin Laden. "Ternyata ini tidak pernah dipersoalkan di partai," kata Faizal Assegaf.
Baca : Faizal Assegaf Laporkan Petinggi PKS, Ini Kata Sohibul Iman
Puisi berjudul "Surat untuk Osama" dan "Jawaban Osama" ini pun sebenarnya kabarnya sudah ditulis sejak 2001 oleh Anis, pasca teror bom 9/11 di Amerika Serikat.
Lalu beranjak ke kejadian berlanjut dengan terjadinya aksi teror dan kerusuhan, mulai dari Markas Komando Brimob, Depok; teror bom gereja Surabaya, sampai penyerangan Markas Polda Riau.
Saat inilah, Faizal menuding kader-kader PKS aktif mengiring opini masyarakat bahwa rentetan peristiwa itu adalah rekayasa. "Di mana ada kader yang bilang, kenapa napi teroris di Mako Brimob gak bunuh Ahok ?" kata dia menunjukkan salah satu bukti ucapan tersebut.
Protes pertama datang dari Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Timur. Faizal justru merespon balik dengan mengunggah komentar di media sosial. Isinya, meminta pemerintah dan polisi mengawai ketat terhadap kantor-kantor PKS di Jawa Timur. Sebab, terlalu banyak PKS yang “nyinyir” soal isu terorisme yang mengakibatkan suburnya radikalisme.
DPW PKS Jawa Timur pun geram dan melaporkan lebih dulu Faizal ke polisi pada 15 Mei 2018. Pasal yang disangkakan sama yaitu pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE. Selang seminggu, Faizal pun balik melaporkan petinggi PKS ke polisi.
Pertama, Faizal melaporkan Presiden PKS Sohibul Iman dengan dugan pelanggaraan UU ITE. "Karena dalam konteks partai, Sohibul yang menjadi pemegang otoritas," tuturnya. Kedua, Mantan Presiden PKS Anis Matta juga dilaporkan dengan pasal yang sama atas puisinya.
Simak : Tanggapi Laporan Faizal Assegaf, Fahri Hamzah: Itulah Hidupnya
Ketiga, Mardani Ali Sera pun juga dilaporkan karena menyangsikan bahwa ada kader PKS yang pro terorisme. "Mardani berkali-kali bilang ga ada, ini kebohongan publik," ujar Faizal Assegaf. Lalu terakhir, giliran Fahri Hamzah yang dilaporkan atas pencemaran nama baik.
Faizal Assegaf keberatan dengan pernyataan Fahri Hamzah yang menyebut ada intelijen internasional di balik dirinya. "Saya juga disebut dibekingi orang kuat, saya ingin dia buktikan orang kuat ini siapa," ujarnya.
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan aksi dari seorang seperti Faizal Assegaf tidak perlu ditanggapi. "Publik dan awak media tentu bisa menilai bagaimana mutu aduan tersebut," kata dia saat dihubungi Tempo.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak terlalu mempedulikan langkah Faizal Assegaf yang melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya. Menurut Fahri Hamzah, orang seperti Faizal tidak layak lagi untuk ditanggapi karena sudah terlalu banyak melapor dan dilaporkan. "Tapi nampaknya, itulah hidupnya," kata Fahri Hamzah, Selasa, 22 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini