Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Beredar Rekaman Suara Diduga FPI Pengawal Rizieq Sebelum Bentrok dengan Polisi

Beredar rekaman yang diduga percakapan antar anggota yang mengawal iring-iringan Rizieq Shihab, Senin dinihari, 7 Desember 2020.

7 Desember 2020 | 19.38 WIB

Kondisi mobil penyidik yang rusak saat baku tembak polisi dengan laskar khusus FPI di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50 pada Senin dinihari tadi, 7 Desember 2020. Istimewa
Perbesar
Kondisi mobil penyidik yang rusak saat baku tembak polisi dengan laskar khusus FPI di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50 pada Senin dinihari tadi, 7 Desember 2020. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Beredar rekaman yang diduga percakapan antar anggota Front Pembela Islam atau FPI yang mengawal iring-iringan Rizieq Shihab, Senin dinihari, 7 Desember 2020. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menerangkan soal rekaman (voice note) tersebut. “Faktanya kita diserang dan faktanya voice notenya seperti itu,” tutur dia di Polda Metro Jaya, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam rekaman berdurasi 19 menit 46 detik itu, terdengar percakapan sejumlah orang. Mereka tengah berkoordinasi untuk memantau mobil-mobil yang berada di dekat iring-iringan Rizieq Shihab. Percakapan terdengar bersahut-sahutan yang isinya terkadang instruksi dari seseorang yang disebut 'Pangda'.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diantaranya perintah untuk menghalangi kendaraan yang diduga menguntit mereka selama perjalanan. “Waspada, pantau saja dulu. Jangan ambil tindakan. Nanti bilamana situasi urgent baru ambil tindakan, komando,” ucapnya.

Di rekaman tersebut, terdengar juga beberapa kali perintah untuk memepet dan menghalangi kendaraan yang mencoba masuk ke jalur depan. “Pepet terus, nanti kalau bisa pelanin mobil,” ucap salah satu orang dalam rekaman itu. “Gimana caranya tahan supaya jauh, hindari jangan sampai mendekat kita. Halangi,” lanjut dia.

Orang-orang dalam rekaman itu juga mengatakan ada dua mobil yang sama yang telah mengikuti iring-iringan mereka sejak keluar dari Sentul,Bogor. Mereka juga beberapa kali menyebut nama Hanif Alatas, menantu dari Rizieq Shihab, saat bercakap-cakap.

Nama Ambon, salah satu anggota laskar yang tewas ditembak polisi, terdengar disebut beberapa kali dalam rekaman tersebut. Pada bagian akhir rekaman, salah satu mobil iring-iringan Rizieq memisahkan diri dengan keluar tol menuju ke Karawang yang disebutkan untuk mengecoh mobil yang mengikuti iring-iringan mereka.

Masih di rekaman tersebut, terdengar mobil yang semula mengikuti iring-iringan Rizieq disebut jadi membuntuti mobil anggota laskar yang memisahkan diri itu. "Gue mo muter-muter dulu ama mobil Kirdun," kata suara itu. Dan di akhir rekaman, terdengar salah seorang melaporkan ada tembakan.

Setelah itu, rekaman berakhir. Dua orang dalam rekaman terdengar meminta Ambon melaporkan situasi, namun tak ada jawaban. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran (kedua kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) memberikan keterangan pers terkait bentrokan antara polisi dan pengikut Rizieq Shihab di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Desember 2020. Dalam keterangan pers dari Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam yang beredar, rombongan Rizieq Shihab mengaku dihadang oleh orang tidak dikenal di depan Pintu Tol Karawang Timur. TEMPO/M Taufan Rengganis

Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengumumkan polisi menembak mati enam anggota FPI. Dia menjelaskan insiden itu berawal saat polisi melakukan pengintaian terhadap mereka pada Senin dinihari tadi, sekitar pukul 00.30.

Sesampainya di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50, mobil penyidik dipepet dan diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam oleh anggota FPI. Dengan alasan membela diri, Fadil mengatakan anggotanya yang berjumlah enam orang melakukan penembakan, hingga mengakibatkan 6 dari 10 orang anggota FPI tewas. Sebanyak empat orang lainnya pun segera melarikan diri dari lokasi.

Sekretaris Umum Front Pembela Islam atau FPI Munarman membeberkan enam nama laskar yang diduga diculik orang tak dikenal. Menurut dia, keenam laskar telah dibunuh. "Nama-nama laskar yang dibunuh sewenang-wenang Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfil, dan Kadhavi," kata dia dalam pesan singkatnya, Senin, 7 Desember 2020.

ADAM PRIREZA | M JULNIS FIRMANSYAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus