Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Bocah Tewas dalam Karung, Begini Kronologinya

Ibunda Grace Gabriella Bimusu, Immy Nancy Elisa Simatupang, menceritakan kronologi sebelum anak bungsunya hilang dan ditemukan tewas di dalam karung.

9 Mei 2018 | 06.10 WIB

Jemi Bimusu dan Immy Nancy Elisa Simatupang saat menunjukan foto anak bungsunya Grace Gabriela Bimusu, 6 tahun, bocah yang ditemukan tewas dalam karung di kediamannya di Perumahan Bogor Asri, Bogor, Selasa 8 Mei 2018. TEMPO/Ade Ridwan
Perbesar
Jemi Bimusu dan Immy Nancy Elisa Simatupang saat menunjukan foto anak bungsunya Grace Gabriela Bimusu, 6 tahun, bocah yang ditemukan tewas dalam karung di kediamannya di Perumahan Bogor Asri, Bogor, Selasa 8 Mei 2018. TEMPO/Ade Ridwan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Ibunda Grace Gabriella Bimusu, Immy Nancy Elisa Simatupang, 34 tahun, menceritakan kronologi sebelum anak bungsunya hilang dan ditemukan tewas di dalam karung beras di kebun kosong Perumahan Bogor Asri, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Immy mengatakan, pada Senin, 30 April 2018, sekitar pukul 09.00 WIB, anaknya yang berusia 5 tahun itu terlihat masih bermain di depan rumahnya. “Terus dia masuk ke rumah dan minta duit sama saya. Bilang mau beli es krim di rumah Mama Intan,” kata Immy, Selasa, 8 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah diberikan uang Rp 5000, Grace segera menuju warung es yang letaknya persis di depan rumahnya. “Habis itu dia balik lagi ke rumah, nganterin uang kembalian. Terus keluar lagi, dan bilang ‘Ma, aku main lagi ya’,” kata Immy menirukan ucapan Grace.

Immy mengira Grace tidak akan bermain jauh. Paling jauh hanya di sekitar rumah. “Sekitar jam 12.00 saya keluar dan anak udah nggak ada,” ujar Immy. Immy segera mencari keberadaan Grace, dengan menanyakan tetangga, termasuk rumah penjual es krim yang sempat di beli oleh Grace.

“Saya cari nggak ketemu, akhirnya saya telpon ayahnya, dan lapor Grace nggak ada,” kata Immy.  Suaminya, Jemi Bimusu, segera pulang ke rumah dan mengambil golok yang ada di dalam rumah untuk mencari keberadaan Grace.

“Pertama kali yang saya datangi adalah kali di belakang rumah. Karena, kalaupun diculik, satu-satunya akses ke kali itu,” kata Jemi.  “Setelah tidak ketemu, saya lapor polisi sekitar pukul 23.00,” ujar Jemi.

Pencarian sang anak akhirnya menemukan hasil pada Selasa, 1 Mei 2018, sekitar pukul 01.30. Namun, Grace ditemukan sudah tewas di dalam karung beras yang diikat di semak tak jauh dari rumah korban.“Saat ditemukan, anak saya dalam keadaan bibir sobek dan meringkuk,” kata Jemi.

Jemi mengaku pasrah dan menyerahkan kasus ini pada pihak kepolisian guna mengusut motif di balik kematian sang anak. “Polisi lagi ngumpulin bukti bukti. Kita bantu dukungan doa saja, kita nggak bisa bantu banyak, karena semua diserahkan kepada pihak kepolisian,” kata Jemi.

“Harapannya segera diungkap kasus ini saya mau tau motifnya apa. Kalau saya sih tidak dendam, saya coba untuk maafin. Tapi, namanya manusia, sakit masih ada,” ujar Jemi. Dia juga telah membuat laporan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk membantu melakukan penyelidikan agar kasus tersebut bisa terungkap.

Warga Perumahan Bogor Asri, RT 06 RW 11, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan penemuan mayat bocah dalam karung beras di kebun kosong di lingkungan komplek. Ternyata, anak yang tewas di bawah umur itu adalah Grace Gabriell Bimusu dan Immy Nancy Elisa Simatupang.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Andy M Dicky mengatakan pihaknya memastikan bocah tewas dalam karung tersebut merupakan korban pembunuhan. Sampai saat ini pihaknya masih terus bergerak guna mengungkap pelaku dan motif pembunuhan

“Saat ini sudah ada 14 orang saksi yang telah kami periksa, sembari kita juga menunggu hasil dari forensik Puslabfor Mabes Polri,” kata Dicky. Polisi masih berusaha untuk mencari siapa orang yang terakhir beruhubungan dengan korban tewas.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus