Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengaku kesulitan untuk memburu kelompok teroris Santoso alias Abu Jandal yang berada di pedalaman Poso dengan alasan cuaca ekstrem. "Sekarang musim hujan, medan makin susah," kata Badrodin di kantornya, Jumat, 11 Februari 2016.
Badrodin mengatakan Kepolisian saat ini masih memburu kelompok Santoso yang kerap berpindah-pindah tempat. Jajarannya dibantu pasukan TNI yang tergabung dalam Tim Operasi Tinombala. Tim tersebut berhasil menyusuri jejak Santoso di dalam hutan dan menemukan tiga markas di dalam hutan.
Sayangnya, semua markas sudah tidak ditinggali. Polisi sempat melakukan kontak senjata dengan kelompok Santoso pada akhir Januari lalu. Polisi berhasil melumpuhkan dua anggota Santoso.
Di Bekasi, polisi juga menangkap seseorang yang menjadi penghubung Santoso.
Terakhir, Badrodin mengaku sempat mendapat penyerangan dari kelompok Santoso pada beberapa hari lalu. Kepolisian mencegat mobil yang membawa beberapa karung beras dan berbagai perlengkapan logistik. Saat kendaraan dihentikan polisi, satu dari lima pelaku mengeluarkan pistol dan menembak polisi.
Pasukan Brigade Mobil kemudian membalas dengan menembaki para tersangka. Dua dari lima pelaku tewas di tempat, sementara tiga pelaku lain berhasil kabur ke dalam hutan. Saat ini Badrodin mengaku masih memburu kelompok Santoso.
Saat ditanya kenapa proses perburuan sangat sulit dilakukan, Badrodin justru balik bertanya tentang kondisi medan di Poso. Bahkan dia menganjurkan agar wartawan ikut memburu pelaku agar tahu kondisi lapangan. "Anda coba datang aja ke sana."
AVIT HIDAYAT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini