Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Empat WNA Uzbekistan Tersangka Teroris Punya Koneksi dengan Jaringan di Indonesia

Empat tersangka teroris asal Uzbekistan ternyata punya jaringan di Indonesia untuk melakukan teror di Tanah Air.

11 April 2023 | 17.25 WIB

Penangkapan salah satu dari empat WNA Uzbekistan tersangka teroris bernama Olimjon oleh Densus 88 Antiteror, 24 Maret 2023 [istimewa]
Perbesar
Penangkapan salah satu dari empat WNA Uzbekistan tersangka teroris bernama Olimjon oleh Densus 88 Antiteror, 24 Maret 2023 [istimewa]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Empat tersangka teroris warga negara asing asal Uzbekistan yang diduga jaringan Katiba Tawhid Wal Jihad ternyata memiliki koneksi dengan jaringan di Indonesia untuk melakukan teror di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Juru bicara Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Komisaris Besar Aswin Siregar membenarkan keempatnya sudah mengontak pihak di Indonesia sebelum tiba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada koneksinya, tapi saya kira ini nanti akan menjadi konsumsi apabila ada perkara lanjutan. Kalau sekarang kita belum bisa karena masih bagian dari informasi yang dikecualikan untuk kita sampaikan ke publik,” kata Aswin di Mabes Polri, Selasa, 11 April 2023.

Aswin mengatakan kedatangan mereka ke Indonesia adalah bagian dari program propaganda. Para tersangka teroris itu, kata Aswin, sudah mengontak dan menyebarkan pesan-pesan untuk melihat reaksi di Indonesia. 

“Itu diumpankan dulu apakah ada yang kena sehingga mereka memang berkeinginan dan merekrut serta mencari orang untuk melakukan amaliyah atau serangan teror di Indonesia,” tutur Aswin.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris yang merupakan WNA asal Uzbekistan. Keempatnya diduga terlibat jaringan teroris internasional Katiba Tawhid Wal Jihad.

Keempat terduga teroris yang ditangkap pada Jumat, 24 Maret lalu berinisial BAB, 32 tahun; OMM, 28 tahun; BKA, 40 tahun; dan MIR, 26 tahun. Aswin mengatakan mereka bergerak khusus di bidang propaganda dan media sosial. 

Keempatnya dititipkan ke kantor Imigrasi untuk menunggu deportasi. Namun pada 10 April 2023, tiga dari empat WNI itu menusuk pegawai Imigrasi dengan pisau dapur untuk melarikan diri saat makan sahur.

“Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo,” kata Aswin.

Adapun dua staf Imigrasi menderita luka berat dan ringan, sedangkan dua anggota Densus 88 Antiteror menderita luka berat akibat serangan ini. BA, 32 tahun, kemudian tewas tenggelam di Kali Sunter, Jakarta Utara karena menceburkan diri ke kali usai melakukan penusukan. 

"Seorang warga asing melakukan penusukan, melarikan diri ke Kali Sunter (lalu ditemukan tak bernyawa)," kata Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Abdul Wahid dalam keterangannya, Selasa, 11 April 2023.

Aswin mengatakan tim Densus 88 Antiteror menangkap OMM di area perkebunan kompleks ruko di Kelapa Gading pukul 10.50 WIB. Kemudian tersangka teroris MIR ditangkap saat bersembunyi di gorong-gorong di dekat Kali Sunter pada pukul 20.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menyerang pegawai Imigrasi dan melarikan diri setelah bertemu staf Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta.

“Mereka tidak ingin dikembalikan ke negara asal karena akan menghadapi ancaman hukuman yang berat di negaranya,” kata Aswin.

Empat tersangka teroris saat ini ditahan di rumah tahanan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan lanjutan.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus