Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Generasi Milenial Ingin Figur Pemimpin Selain Jokowi dan Prabowo

Generasi milenial punya kecenderungan masih mencari figur tokoh pilpres 2019 yang dianggap memberikan harapan baru atau alternatif baru bagi mereka.

3 November 2017 | 16.07 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan bahwa sebagian generasi milenial mengharapkan ada figur baru untuk menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2019. Dari survei yang dilakukan pada 23-30 Agustus 2017, para pemilih figur baru mencapai 42 persen.

"Di internal mereka, generasi milenial ini sedang berada dalam proses menyeleksi siapakah tokoh-tokoh baru yang diharapkan bisa memberikan harapan bagi mereka," kata peneliti CSIS, Arya Fernandez, di kantornya, Jumat, 3 November 2017.

Baca: Survei: 40,6 Persen Publik Ingin Capres selain Jokowi dan Prabowo

Menurut Arya, generasi milenial punya kecenderungan masih mencari figur yang dianggap memberikan harapan baru atau alternatif baru bagi mereka. Sejumlah nama yang muncul misalnya Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Meski demikian, menurut Arya, figur Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih mendominasi. Dua figur itu bersaing cukup ketat menjaring suara generasi milenial.

Baca: Hadiri We The Fest, Jokowi Ingin Kenali Generasi Milenial

Jokowi memperoleh sekitar 33,3 persen pemilih dari generasi milenial, sedangkan Prabowo 25 persen. Sementara itu, dari pemilih non-milenial, Jokowi dan Prabowo masing-masing mendapat 54,2 persen dan 24,5 persen.

Survei CSIS ini dilakukan terhadap 600 responden generasi milenial dengan usia 17-29 tahun dan 851 orang non-milenial (semula 1.000, tapi usia di bawah 30 tahun dikeluarkan saat menganalisis).

MOH. KHORY ALFARIZI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus