Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di lantai 14 gedung Sarinah di Menteng, Jakarta Pusat, menjadi contoh pengamanan kebakaran yang baik. Gedung ikonik Jakarta itu terbakar pada Kamis, 15 Oktober 2015. "Proteksinya sudah bagus. Semua alat pengamanan berfungsi baik," ujar Kepala Seksi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Muchtar Zakaria saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Oktober 2015.
Menurut Zakaria, semua alat seperti alarm kebakaran, seperti splinker dan lift untuk memadamkan kebakaran berjalan dengan baik. "Instalasi pengamanan kebakaran ini tiap satu tahun sekali kami periksa," katanya. Ihwal gedung Sarinah, menurut dia, pemeriksaan baru dilakukan belum lama ini.
Baca juga:
Lulung Lunggana Bocorkan Strategi Kalahkan Ahok pada 2017
Kebakaran Sarinah, Korban Kebakaran adalah Chef & Asistennya
Proteksi pengamanan yang terjaga, kata dia, sangat menentukan jika kebakaran terjadi, khususnya di gedung-gedung tua seperti Sarinah. "Contohnya saja Sarinah kemarin. Kalau proteksinya bagus, pemadaman juga tidak akan memakan waktu lama," tutur Zakaria. Tim pemadam kebakaran tiba di Sarinah pada pukul 11.40 WIB dan mampu memadamkan api 30 menit kemudian.
Walau sudah terproteksi dengan bagus, kehati-hatian tetap menjadi yang paling penting. "Instalasinya bagus, tapi orang-orangnya ceroboh ya sama saja. Jangan menarik kabel seenaknya. Pasang kabel yang betul. Selalu periksa kompor atau gas juga bentuk sikap hati-hati," kata Zakaria.
Sumber kebakaran di gedung Sarinah terjadi di tempat karaoke Masterpiece milik Ahmad Dhani. Api bermula dari ledakan gas di dapur tempat karoke. Akibatnya dua orang mengalami luka bakar serius akibat ledakan gas itu. Dapur berukuran 4x6 itu sendiri menurut keterangan Zakaria hangus terbakar. "Tapi api tidak merembet ke ruangan lain." katanya.
EGI ADYATAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini