Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang - Juru parkir Alfamidi di Bintaro yang melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Andhika diduga tengah mabuk. Korban meminta pihak Alfamidi bisa menyediakan petugas keamanan untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ulah oknum petugas parkir liar yang mendadak muncul dan minta uang parkir ketika konsumen minimarket hendak pulang itu sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Tak hanya di Alfamidi, ulah juru parkir liar itu juga kerap ditemukan di minimarket Alfamart, Indomaret dan minimarket lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru parkir liar di berbagai minimarket ini biasanya bergerombol dan nongkrong bareng.
Pelaku Diduga Mabuk
Menurut Andhika, dia mendapat informasi dari orang di sekitar minimarket itu bahwa pelaku pengeroyokan dalam keadaan mabuk karena minuman beralkohol. Namun saat dikeroyok, dia memang tidak dapat mencium bau alkohol dari mulut pelaku.
"Kata orang di sana ada satu yang mabok, sisanya pada ngobat. Ketahuan sih dari main langsung hantem aja padahal saya ga ada nada tinggi," kata dia, Rabu 6 September 2023.
Andhika mengatakan sebenarnya dia bersedia bayar parkir. Namun dia menyayangkan juru parkir itu tidak ada upaya untuk membantunya saat hendak parkir.
"Resah kalau sama tukang parkir yang ga bantuin saat kita dateng dan tiba tiba pas pulang dia nongol aja, ga dikasih malah arogan. Tapi kalo sama yang udah bantuin parkir dari awal dateng terus ditarikin juga pas kita pulang dibantu bener-bener saya biasanya bayar parkir kok," ujarnya.
Dia berharap manajemen Alfamidi bisa menemukan solusi atas masalah parkir liar itu. Apalagi, kejadian tersebut bukan baru pertama terjadi.
"Kalau bisa sediain security aja biar ga ada lagi tukang parkir liar yang semena-mena. Kalaupun parkir liar mau tetep bekerja dan mengais rezeki, semoga bisa tetep santun karena parkir liar itu ga diwajibkan bayar, kalaupun kita bayar karena merasa terbantu, makannya gerak dan kerja jangan maunya ambil uang tapi ga mau gerak," ujarnya.
Bila memang benar petugas parkir yang mengeroyoknya mengonsumsi minuman keras, hal itu tentunya dapat merugikan konsumen. "Mabuk di jalan atau di tempat umum pasti ngerugiin orang lain. Kalau mau mabuk-mabukan mending di rumah sendiri aja biar orang lain ga jadi sasaran," kata dia.
Kerabat Andhika, Mahrus Alwi Hasan mengatakan, korban dan pelaku penganiayaan tidak saling mengenal. "Korban tidak ada mengenal sama satupun pelaku pengeroyokan," ujarnya.
Mahrus mengatakan, pada saat kejadian terdapat beberapa pelaku yang menggunakan senjata tajam. "Menurut keterangan sementara dari korban ada yang bawa batu dan mengambil pisau pedagang yang berdagang di TKP, tapi belum sempat mengenai si korban karena korban kabur menyelamatkan diri," ujarnya.
Polisi Buru Pelaku
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan kepolisian akan terus melalukan pengejaran meski pelaku melarikan diri.
"Intinya tidak ada ruang bagi premanisme dan negara tak boleh kalah oleh aksi premanisme. Sementara para pelaku itu pada kabur ini, tapi kami sudah koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat yang bisa kami percayakan. Kami juga imbau ke keluarga pelaku untuk segera menyerahkan diri dan kooperatif kepada kami. Karena sampai kapan pun bakal kami kejar," katanya.
Alfamidi Angkat Bicara
Corporate Communication PT. Midi Utama Indonesia Tbk. (Alfamidi) Retriantina Marhendra menyebut, pihaknya kesulitan untuk mengendalikan praktik pungutan liar atau pungli di toko Alfamidi. Sebab, menurut dia, ada oknum, yaitu juru parkir liar yang berkeliaran di toko.
"Kadang kami susah mengendalikan karena oknum. Kami juga inginnya enggak ada (parkir liar)," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 September 2023.
Pernyataan ini merespons insiden pengeroyokan yang menimpa seorang konsumen bernama Muhammad Andhika di salah satu toko Alfamidi kawasan Sektor 5 Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Ahad, 3 September 2023.
Korban dianiaya oleh tiga orang yang diduga juru parkir liar di toko tersebut. Dari keterangan polisi, korban dikeroyok lantaran tidak membayar parkir usai berbelanja di minimarket tersebut.
Retriantina menyayangkan kejadian ini. Menurut dia, pihaknya berusaha agar pembeli tak perlu mambayar tarif parkir di setiap toko Alfamidi. Dia pun mengimbau pembeli untuk mengabaikan juru parkir liar jika keberatan membayar.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Soal Parkir Minimarket, Ini 2 Kasus Berbeda yang Pernah Terjadi di Bekasi