Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kasus Sopir Grab Bawa Penumpang Berputar-putar Murni Salah Paham

Istiani Wulandari, sosok yang mengatakan dirinya diajak berputar-putar oleh sopir taksi online Grab Car dan viral, mencabut laporannya di Polda Metro Jaya atas kasus tersebut.

11 Februari 2020 | 19.45 WIB

Grab Singapura. Sumber: asiaone.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Grab Singapura. Sumber: asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istiani Wulandari, sosok yang mengatakan dirinya diajak berputar-putar oleh sopir taksi online Grab Car dan viral, mencabut laporannya di Polda Metro Jaya atas kasus tersebut. Sebab, Istiani mengatakan hal itu murni hanya salah paham saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi. Dikarenakan driver baru memulai jadi driver selama 1 bulan dan terjadi human error," ujar Istiani di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istiani mengatakan, kesalahpahaman itu semakin besar saat sang sopir, yang bernama Muhammad Imam Sohibi, membawa mobil ke arah tujuan yang berlawanan dari tujuan pertama Istiani. Hal itu membuatnya panik sehingga meminta diturunkan di pinggir tol. "Secepatnya per hari ini juga, saya mau cabut laporannya," ujar Istiani. 

Sebelumnya, Istiani membuat sebuah postingan di Instastory yang mengatakan hampir oleh sopir Grab Car. Ia mengatakan pengalaman itu terjadi pada Sabtu siang, 8 Februari 2020, saat akan ke ICE BSD, Tangerang dari rumah kosnya. Namun sebelum ke Tangerang, Istiani meminta diantarkan sopir ke kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. 

"Jalan dari kosan ke arah kantor gua tuh harusnya putar balik dan dia malah lurus," tulis Istiani dalam instastory-nya yang kemudian viral di media sosial. 

Korban mengatakan hal ini menjadi awal kecurigaannya terhadap sopir taksi online itu. Dia lalu mencoba memberi tahu sopir bahwa jalan menuju kantornya itu salah, namun sopir ngotot lewat jalan tersebut dengan alasan mengikuti panduan Google Maps. "Oke gua ngalah, karena masa iya sih aneh-aneh masih siang begini," tulisnya.

Namun, kecurigaan Istiani makin bertambah saat mendengar sang supir berbicara berbisik kepada seseorang melalui walkie-talkie. Dalam pembicaraan itu, sopir mengatakan "Poin 1 masuk, masuk 1."

Istiani makin khawatir saat mobil justru membawanya makin jauh dari ICE BSD dan memasuki tol menuju Merak, Banten. Ia pun segera meminta supir memutar balik tapi supir ngotot lewat jalur tersebut dengan alasan mengikuti tol. "Iya ke sana kok (ICE BSD), ini ngikutin mapnya," tulis Istiani menirukan ucapan sang supir.

Di tengah kepanikannya, korban kemudian memberi kabar ke pacarnya soal gerak gerik mencurigakan sang sopir. Ia kemudian menelepon layanan Grab Center melalui panic button di aplikasi. 

Dengan suara yang diperkeras, Istiani bercerita kepada operator bahwa sedang menjadi percobaan penculikan oleh sopir. Operator kemudian mengatakan telah melacak keberadaan T dan akan segera mengirimkan bantuan terdekat. Mendengar hal itu, pelaku panik dan segera menurunkannya di pinggir jalan Tol Merak. 

Tak lama setelah itu Satgas Grab datang ke lokasi Istiani diturunkan oleh pelaku. "Gua nangis-nangis di jalan tol nyari jalan raya," tulisnya. 

Atas kejadian itu, Istiani melaporkan dugaan penculikan itu ke Polda Metro Jaya pada Senin sore, 10 Februari 2020. Polisi pun menangkap sopir dan menjalani pemeriksaan pada Selasa pagi tadi. 

Hasil pemeriksaan lalu menunjukkan bahwa kasus ini memang murni salah paham. Istiani dan Imam pun sudah berdamai atas kejadian itu. "Tapi akun Grab Car saya masih di-suspend, ini mau diurus lagi," kata Imam. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus