Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Berita Tempo Plus

Tender Politis Stadion Mattoangin

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengubah rencana desain renovasi Stadion Mattoangin, Makassar. Ada potensi menghamburkan anggaran.

 

7 Mei 2022 | 00.00 WIB

Kondisi Stadion Mattoangin yang masih dalam tahap pembangunan di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Mei 2022. TEMPO/Iqbal Lubis
Perbesar
Kondisi Stadion Mattoangin yang masih dalam tahap pembangunan di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Mei 2022. TEMPO/Iqbal Lubis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan menarik proses pendampingan proyek Stadion Mattoangin.

  • Ada dugaan pemborosan anggaran.

  • Ada nuansa politik di balik pelaksanaan tender ulang Stadion Mattoangin.

RAPAT itu digelar di Ruang Toraja gedung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, 5 April lalu. Perwakilan polisi, jaksa, sekretaris daerah, inspektorat, biro pengadaan barang dan jasa, serta Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan hadir dalam persamuhan itu. Mereka membahas kelanjutan proyek renovasi Stadion Mattoangin, Makassar, yang tersendat karena berulang kali gagal tender.

Suasana mendadak tegang ketika Asisten Perdata dan Penuntutan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Syahran Rauf melontarkan kritik. Proyek stadion dinilai tak memiliki kejelasan anggaran dan pelaksanaan. Ada pula potensi inefisiensi anggaran. “Beliau menyatakan proyek ini harus dihentikan,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Soetarmi pada Rabu, 20 April lalu.

Dua tahun lalu, pemerintah Sulawesi Selatan melelang sejumlah paket pekerjaan renovasi Stadion Mattoangin. Proyek yang bergulir sejak masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah itu bakal menyulap bangunan stadion yang berdiri sejak 1957 tersebut dengan standar federasi sepak bola dunia (FIFA). Proyek bernilai Rp 1,4 triliun itu mengandalkan anggaran pemerintah pusat dan daerah.

Kejaksaan menganggap pelaksanaan proyek tak serius lantaran panitia berulang kali batal menggelar tender. Padahal paket pekerjaan detailed engineering design (DED) dan manajemen konstruksi sudah dua kali ditenderkan. Begitupun lelang sarana dan prasarana yang sudah digelar pada 21 Desember 2021.

Baca: Kisruh Proyek Stadion Mattoangin

Alih-alih melanjutkan renovasi, panitia kembali melelang ulang paket pekerjaan itu pada 20 Januari lalu. “Karena itu, kami menolak pendampingan ke proyek itu,” kata Soetarmi.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani saat dimintai konfirmasi tentang pertemuan bersama kejaksaan itu mengaku belum bisa menjawab. “Wah, sudah lama. Maaf, belum bisa jawab. Entar salah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Stadion Mattoangin Naharuddin tak ada di tempat saat Tempo menyambangi ruangannya pada Senin, 25 April lalu.  Upaya menghubungi lewat telepon selulernya juga tak berbalas.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Riky Ferdianto

Alumni Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2006. Banyak meliput isu hukum, politik, dan kriminalitas. Aktif di Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus