Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta penegak hukum mengungkap motif penyerangan terhadap tokoh agama. Belakangan ini, penyerangan terhadap tokoh agama marak terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tidak cukup sebatas memberikan informasi ini dilakukan oleh orang hilang ingatan, tidak waras, atau gila, dan seterusnya. Perlu ada pengungkapan yang lebih jelas apa motif di balik peristiwa-peristiwa ini," kata Lukman di Istana Negara, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lukman menuturkan pengungkapan yang lebih mendalam ini diperlukan agar umat beragama tak menduga-duga penyebab penyerangan dan mencurigai adanya rekayasa. Dia berharap umat beragama dapat mempercayai para penegak hukum untuk mengusutnya secara tuntas.
Dia juga berpesan agar masyarakat tak main hakim sendiri dan terprovokasi. "Juga tidak perlu melakukan tindakan balasan terhadap tindak kekerasan yang terjadi," ujarnya.
Lukman berharap peristiwa penganiayaan terhadap tokoh agama membuat umat lebih mewaspadai keamanan sekitarnya, khususnya kepada para pemuka agama masing-masing. Begitu pula dengan keamanan rumah ibadah. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ucapnya.
Tindak kekerasan terhadap tokoh agama marak terjadi belakangan ini. Sejak awal tahun, tercatat setidaknya empat kasus penyerangan. Yang paling anyar, penyerangan terjadi di Gereja St Lidwina Bedhog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta.
Penyerangan itu terjadi pada pagi hari, Ahad, 11 Februari 2018, saat misa tengah berlangsung. Pelakunya, seorang mahasiswa asal Banyuwangi, membawa pedang dan melukai jemaat. Sebanyak empat orang dilaporkan terluka, salah satunya seorang Romo.