Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Polisi Pergoki Granat Saat Halau Warga Berkerumun Rabu Malam di Kampung Boncos

Saat menggelar Operasi Yustisi di Kampung Boncos, Jakarta Barat, polisi menemukan granat aktif tepat di bawah bangku yang dipakai pemuda berkerumun.

1 Oktober 2020 | 11.31 WIB

Granat. renderhub.com
Perbesar
Granat. renderhub.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Saat menggelar Operasi Yustisi di Kampung Boncos, Jakarta Barat, anggota polisi menemukan granat aktif tepat di bawah bangku yang dipakai pemuda setempat berkerumun.

Kepala Kepolisian Sektor Palmerah, Komisaris Supriyanto, mengatakan timnya curiga saat melihat sekumpulan pemuda itu lari.

“Beberapa berhasil ditangkap namun tak ditemukan barang bukti. Kami temukan granat aktif di bawah tempat mereka duduk,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Oktober 2020.

Baca juga: Plaza Danau Sunter Diberi Garis Kuning Sehari Sebelum PSBB Jakarta, Kenapa? 

Selain granat aktif, polisi juga menemukan puluhan bong atau alat hisap sabu yang dirakit dengan botol minum kemasan. Ada pula senjata tajam jenis golok dan puluhan korek api yang sudah dimodifikasi untuk membakar sabu.

Polisi juga menemukan puluhan gram sabu yang diduga ditinggal oleh penjualnya saat polisi datang. Dalam kejadian itu, polisi tak menangkap siapapun. Para terduga tersangka, kata Supriyatno, berhasil melarikan diri ke gang kecil di kawasan tersebut. 

“Jadi kami ini tidak ada rencana penggrebekan. Saat kami datang ke lokasi banyak warga yang kabur. Kami geledah dan temukan barang bukti,” tutur dia. Supriyatno lantas memanggil tim gegana dari Mabes Polri untuk mengevakuasi geranat yang ditemukan.

Selain itu, polisi yang menggelar Operasi Yustisi di sana sempat dikira pengedar narkoba oleh sejumlah pemuda. Wakil Kepala Kepolisian Sektor Palmerah, Ajun Komisaris Bahrun, menyebur dirinya aempat dimintai narkoba oleh pemuda yang hendak membeli. “Ada beberapa remaja yang menanyakan narkoba ke kami, ‘bang ada barang gak? Mau dong’ begitu nanya ke kami,” ucap dia  

Saat itu Bahrun bersama 12 anggotanya memakai pakaian preman saat menggelar Operasi Yustisi di kawasan padat penduduk itu.

Bahrun lantas menyuruh pemuda itu pergi, sementara anggota lainnya menggeledah tempat duduk besar yang sebelumnya dipakai kumpulan pemuda itu berkeerumun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus