Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Polri Disebut Terbaik Kelima di Dunia, Ini Faktanya

Survei Gallup pada 2021 menyatakan Indonesia sebagai negara dengan Indeks Hukum dan Ketertiban keempat terbaik di duna, saat citra Polri masih baik.

5 November 2022 | 11.24 WIB

Listyo Sigit Prabowo Selaku Kapolri hadir memimpin langsung penyelanggaraan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan bayangkara pada Selasa, 18 Oktober 2022. TEMPO/Aqsa Hamka
Perbesar
Listyo Sigit Prabowo Selaku Kapolri hadir memimpin langsung penyelanggaraan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan bayangkara pada Selasa, 18 Oktober 2022. TEMPO/Aqsa Hamka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia atau Polri diklaim mendapatkan predikat terbaik kelima di dunia dalam survei yang dilakukkan oleh lembaga Gallup. Hasil survei berjudul Global Law and Order 2022 tersebut dirilis pada awal November ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam hasil survei itu, Gallup menyatakan mereka melakukan survei terkait penegakan hukum dan ketertiban karena hal itu merupakan bagian dari tujuan pembangunan yang berkelanjutan, yaitu "Mempromosikan perdamaian dan masyarakat inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua, dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

4 pertanyaan dalam survei Gallup

Gallup menyatakan bahwa survei tersebut menggunakan empat pertanyaan  untuk mengukur hukum dan ketertiban di 122 negara yang menjadi target survei mereka. 

Keempat pertanyaan itu adalah: 

1. Apakah anda percaya terhadap aparat kepolisian lokal di area anda tinggal? 

2. Apakah anda merasa aman berjalan sendirian saat malam di kota atau area anda tinggal?

3. Dalam 12 bulan terakhir, apakah anda atau anggota keluarga lainnya pernah mengalami pencurian uang atau properti lainnya? 

4. Dalam 12 bulan terakhir, apakah anda pernah diserang atau dirampok?

Hasilnya, Indonesia menjadi negara dengan skor Indeks Hukum dan Ketertiban terbesar keempat dalam survei itu. Indonesia meraih angka 92, setara dengan Swiss, Mesir dan Uni Emirat Arab. Singapura menjadi negara dengan Indeks Hukum dan Ketertiban tertinggi (96) disusul oleh Tajikistan (95) dan Norwegia (93). Skor itu sebenarnya tak berbeda dengan yang diperoleh Gallup pada 2021. 

Akan tetapi Indonesia tak masuk ke dalam 10 negara yang masyarakatnya merasa aman untuk berjalan sendirian di malam hari. Sepuluh negara yang masyarakatnya merasa aman berjalan sendirian di malam hari adalah:

1. Singapura (95 persen)
2. Norwegia (93 persen)
3. Tajikistan (93 persen)
4. Uni Emirat Arab (92 persen)
5. Arab Saudi (91 persen)
6. Slovenia (89 persen)
7. Swiss (89 persen)
8. Mesir (88 persen)
9. Denmark (87 persen)
10. Jordania (87 persen)

Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Polri mencapai 90 persen

Gallup menyatakan bahwa tujuh dari sepuluh orang di seluruh dunia percaya dengan kepolisian di tempat mereka tinggal. Untuk Indonesia, mereka menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri mencapai 90 persen. 

"Kepercayaan terhadap kepolisian di Indonesia meningkat menjadi 90 persen setelah terjun ke 81 persn pada 2020 setelah terjadinya bentrokan antara polisi dengan demonstran," tulis mereka.

Selanjutnya, survei dilakukan 2021

Akan tetapi, Gallup menyatakan bahwa survei itu dilakukan pada 2021. Mereka menyatakan mewawancarai sekitar seribu orang yang berusia di atas 15 tahun di setiap negara. Wawancara itu dilakukan melakui telepon atau tatap muka secara langsung. Gallup mengklaim tingkat sampling error survei mereka berada di antara 2 hingga 5,5 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

Apresiasi dari Anggota Komisi III DPR

Kabar bahwa Polri mendapatkan predikat kelima terbaik di dunia sebelumnya diapresiasi oleh Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani. Dia menyatakan bangga atas capaian tersebut. 

“Tentu tidak bisa dipungkiri bahwa ini hal yang membanggakan,” kata Arsul seperti dilansir Antara. 

Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan itu pun mengingatkan Polri tak larut dalam hasil survei Gallup itu. Pasalnya, survei itu dilakukan sebelum sejumlah kasus yang melibatkan para perwira tinggi terkuak ke publik.

3 Kasus yang membuat citra Polri menurun

Polri dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan karena sejumlah kasus yang melibatkan petingginya. Mulai dari kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua oleh Irjen Ferdy Sambo cs, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang hingga kasus penjualan narkoba oleh Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa. 

Tingkat kepercayaan kepada Polri pun sempat turun drastis. Dalam survei terakhir yang dilakukan Populi Center pada bulan lalu misalnya, hanya 58,5 persen masyarakat yang memberikan nilai 6-10 dalam skala 1-10 kepada Polri, sedangkan 33,9 persen memberikan nilai 1-5. 

Angka itu turun drastis dibandingkan hasil survei yang dilakukan lembaga yang sama pada Maret 2022. Saat itu, 67 persen masyarakat memberikan skor 6-10 kepada institusi yang dipimpin oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Polri saat ini pun disebut menduduki peringkat ke-10 dari 13 lembaga yang disurvei. 

FEBRIYAN|ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus