Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

6 Februari 2024 | 20.21 WIB

TPNPB-OPM merilis foto pilot Susi Air asal Selandia Baru, Selasa 14 Februari 2023.
Perbesar
TPNPB-OPM merilis foto pilot Susi Air asal Selandia Baru, Selasa 14 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setahun pilot Susi Air asal Selandia Baru Philip Mark Mehrtens disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Pembebasan Philip, yang ditahan TPNPB-OPM sejak Selasa, 7 Februari 2023, hingga kini belum menemukan titik terang. Lantas, seperti apa kabar terbarunya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kabar pembebasan Philip muncul belakangan ini, namun juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom membantahnya. Dia mengatakan OPM hanya akan merilis foto dan video terbaru pilot Susi Air yang telah disandera sejak Februari 2023 pada esok hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tidak ada pernyataan kami membebaskan pada 7 Februari 2024, tetapi tanggal 7 itu kami akan mengumumkan kondisi pilot terkini berupa foto dan video, itu mungkin,” kata Sebby melalui pesan suara kepada Tempo, Selasa, 6 Februari 2024. 

Sebby menjelaskan, kondisi Philip saat ini tidak ada kendala dari segi fisik dan kesehatan. “Dia baik-baik saja, makan normal,” ucapnya. 

Sebelumnya, Sebby mengatakan alasan TPNPB-OPM belum melepaskan Philip lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan pihaknya. “Kami sudah membuka diri, tetapi pemerintah Indonesia dan NZ (New Zealand) belum mau bicara dengan kami, jadi kami tidak tahu apa alasannya,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 2 Februari 2024. 

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak berbicara mengenai informasi pembebasan pilot Susi Air oleh KKB OPM. “Mabes TNI yang lebih detail mengurus itu,” kata Maruli saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Senin, 5 Februari 2024. 

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar mengatakan belum bisa memastikan waktu pertemuan soal pembebasan pilot Susi Air itu akan dilakukan. “Sampai sekarang belum ada informasi mengenai hal itu, bila ada perkembangan nanti akan saya kabari,” ucapnya melalui pesan singkat. 

Disandera Sejak Februari 2023

Pilot Susi Air yang mengemudikan pesawat dengan nomor SI 9368 itu semula dinyatakan hilang kontak pada pukul 07.40 WIT. Kemudian pada pukul 09.12 WIB, terdapat sinyal darurat yang menyebut pesawat itu ditemukan terbakar di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sebby Sambom sebagai Juru Bicara TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab terhadap upaya sabotase satu pesawat maskapai penerbangan perintis Susi Air milik eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sabotase itu dilakukan sepihak setelah pesawat mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Selasa, 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. 

Keesokan harinya, Rabu, 8 Februari 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa lima penumpang yang terbang bersama pesawat Susi Air itu berhasil dievakuasi. Namun keberadaan pilot Philip belum terdeteksi. 

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sempat mengatakan penyanderaan pilot Susi Air tidak berhubungan dengan KKB OPM. Namun, OPM membantah pernyataan itu dengan merilis foto dan video yang memperlihatkan penyanderaan terhadap Philip Mark Mehrtens.

Mereka menuturkan akan terus menyandera Philip hingga Selandia Baru dan negara lain bertanggung jawab terhadap pengiriman senjata dan melatih TNI-Polri untuk melawan warga Papua. 

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti sempat terlibat dalam upaya pembebasan pilotnya. Dia menelepon seorang pendeta Papua, Karel Phil Erari, yang menjadi penghubung antara dirinya dengan OPM KKB. Obrolan itu bermula dari permintaan OPM yang menginginkan pemerintah Indonesia untuk menarik semua pasukan non-organik dari Papua. 

Susi menuturkan, dirinya sudah merintis usaha penerbangan di Papua sejak 20 tahun lalu. Selain itu, dia mengklaim sering kali membantu masyarakat Papua dengan memberikan obat-obatan hingga menyekolahkan anak-anak. Dia meminta agar pesan itu disampaikan kepada Bishop, rekan Phil di Papua. 

“Kalau Pak Bishop tanya, saya mau apa? Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya (Susi Air) sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri. Saya marah,” kata Susi dalam rekaman tersebut, Jumat, 5 Mei 2023. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus