Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
IA tidur beralas selimut wool di atas balai-balai setinggi lutut. ”Ini seperti kamar santri,” ujarnya menggambarkan sel yang dihuninya bersama seorang tahanan lain. Tak ada kasur empuk. ”Saya nikmati saja. Anggap saja di pesantren,” ujar Nazaruddin Sjamsuddin, doktor lulusan Universitas Monash, Australia, saat dibesuk Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo