Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Korps Brigade Mobile (Brimob) merupakan satuan tertua yang dimiliki institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Berdiri pada 14 November 1946, faktanya satuan ini juga turut andil dalam dinamika sejarah perjuangan bangsa. Brimob bahu membahu mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cikal bakal Brimob Polri berawal dari barisan militer bentukan Jepang bernama Tokubetsu Kaisatsu Tai. Mengutip penelitian berjudul “Pertempuran Pasukan Polisi Istimewa Kota Versus Pasukan Inggris di Surabaya Tahun 1945”, saat Jepang berhasil mengusir Belanda dari wilayah Nusantara diterapkanlah militeriasasi yang cukup ketat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kekuatan Keisatsu atau Kepolisian Jepang ditambah dengan dibentuknya tenaga cadangan dengan kemampuan mobilitas tinggi oleh pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944. Selain menjaga keamanan seluruh wilayah Hindia-Belanda, satuan ini dipersiapkan juga sebagai tenaga tempur saat perang Asia Timur Raya. Sehingga para anggotanya dipersenjatai lengkap ketimbang polisi biasa.
Para pasukannya berisi polisi muda di setiap karesidenan di seluruh pulau Jawa, Madura, dan Sumatera. Mereka mendapat pelatihan dan pendidikan kemiliteran super istimewa dari tentara Jepang secara langsung. Tidak ayal jika Tokubetsu Kaisatsu Tai kala itu disebut-sebut sebagai pasukan polisi yang terlatih, berdisiplin tinggi, dan terorganisasi dengan rapi kala itu.
Tidak lama setelah dibentuk, Tokubetsu Kaisatsu Tai terpaksa diberhentikan tatkala Jepang menyerah kepada sekutu, yang disusul proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pasca kemerdekaan, satuan ini berganti nama menjadi Polisi Istimewa. Mohammad Jasin ditunjuk sebagai Inspektur Polisi Tingkat I di Polisi Istimewa ini.
Tugas utama Polisi Istimewa tidak lain untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Satuan ini juga mensponsori pembukaan gudang-gudang senjata secara paksa. Selanjutnya, senjata-senjata tersebut dibagikan kepada mantan anggota semi-militer dan militer, serta para pejuang lainnya.
Melansir situs resmi Korps Brimob Polri, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa, dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig) pada 14 November 1946. Kemudian pada 14 November 1961, Presiden Soekarno mengubah nama Mobrig menjadi Brigade Mobile (Brimob) dengan alasan penyesuaian nama berkaidah bahasa Indonesia.
HARIS SETYAWAN