Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

TPNPB-OPM Klaim Tembak Satu Pesawat Sipil yang Berisi Pasukan TNI

TPNPB menyebut TNI kerap menggunakan pesawat sipil untuk mendistribusikan pasukan dan logistik militer ke daerah konflik bersenjata di Papua.

5 Agustus 2024 | 08.52 WIB

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Perbesar
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyatakan kelompok mereka telah menembak satu unit pesawat sipil di Bandara Sinak, Puncak, Papua pada Jumat, 2 Agustus 2024. Dia mengklaim pesawat yang ditembak itu diawaki oleh prajurit TNI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pesawat sipil tidak boleh masuk dalam wilayah konflik bersenjata," katanya dalam keterangan tertulis, pada Senin, 5 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, tentara Indonesia kerap menggunakan pesawat sipil untuk mendistribusi pasukan dan logistik militernya ke daerah-daerah konflik bersenjata di Papua. Sebab itu, ujarnya, pesawat sipil yang masuk akan menjadi target penembakan kelompoknya.

Dalam penembakan itu juga terjadi pertempuran antara TNI dan pasukan TPNPB-OPM Kodap Sinak. Baku tembak itu terjadi selama dua jam sejak pukul 10.00 hingga 12.00 waktu setempat.

"Dalam aksi baku tembak tersebut militer pemerintah Indonesia telah melakukan penyerangan," ujarnya. Ia mengklaim TNI menyerang pasukannya menggunakan dua bom mortir dan tiga granat yang dilempar melalui drone.

Menurut dia, pasukan TPNPB-OPM Kodap Sinak lolos dalam penyerangan menggunakan bom dari udara itu. Kelompok kriminal bersenjata itu meminta kepada Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk mengutamakan hukum humaniter selama konflik bersenjata di Papua.

Ia menyatakan penyerangan oleh tentara Indonesia itu telah membahayakan nyawa warga sipil dan perkebunan warga. Sebabnya, penembakan menggunakan bom dari udara itu tidak pada sasarannya, yakni pasukan TPNPB-OPM.

Sebby berujar, pascapenyerangan tersebut situasi di Kabupaten Puncak masih siaga satu oleh aparat keamanan Indonesia. Menurut dia, aparat keamanan Indonesia berjaga dengan kekuatan penuh di wilayah itu. "Seluruh pos militer Indonesia telah difasilitasi lebih dari dua bom mortir dan puluhan granat dalam menghadapi penyerangan OPM," ucapnya.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus