Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung Institut Kripto Nasional (IKN) mendirikan BlackStone Wallet sebagai wallet kripto pertama di Indonesia, sekaligus mendirikan BlackStone token dan stable coin untuk menjalankan ekosistemnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjabarkan alasan untuk mendukung gagasan IKN. Berdasarkan laporan Geography of Cryptocurrency tahun 2023 yang dirilis oleh Chainalysis, Indonesia berada di posisi ke-7 dunia dalam adopsi aset kripto. Hingga Februari 2023, jumlah investor aset kripto tercatat mencapai 16,99 juta orang, jauh lebih besar dari jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya mencapai sekitar 10,31 juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sepanjang tahun 2022, akumulasi nilai transaksi aset kripto di Indonesia juga terus tumbuh dengan angka kapitalisasi yang fantastis, mencapai hampir Rp 305 triliun. Nilai transaksi aset kripto sejak awal tahun 2023 hingga April 2023 tercatat sudah mencapai Rp 49,26 triliun.
“Jika dikelola dengan baik sangat mungkin Indonesia menjadi crypto hub di wilayah Asia Tenggara," ujar Bamsoet usai menerima jajaran Institut Kripto Nasional di Jakarta, Rabu, 1 November 2023.
Jajaran Institut Kripto Nasional yang hadir antara lain Direktur Utama Fadillah Oki, Direktur Nanda Septian Zainal, Direktur Keuangan Zaldy Pahlevy, Head of Media and PR Muhammad Januar Abdi, Head of Legal Furqon Rizki Utama, Head of Analyst Moch. Hanza Ilma, Head of Community Rahmat Subekti dan Engineer Muhammad CB.
Bamsoet melanjutkan, di tengah persaingan Singapura dan Hong Kong sebagai crypto hub, Indonesia muncul sebagai salah satu negara potensial untuk perkembangan industri kripto. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia bersaing ketat dengan Vietnam, Filipina, dan Thailand. Sebab, ketiga negara tersebut menempati posisi sepuluh besar dengan tingkat adopsi kripto tertinggi.
"Besarnya pasar kripto di Indonesia, di satu sisi dapat kita maknai sebagai sebuah potensi ekonomi, baik sebagai peluang investasi, sebagai alternatif sumber pemasukan negara, maupun sebagai stimulus untuk memajukan perekonomian nasional. Di samping itu, tentunya juga dapat dioptimalkan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam perekonomian regional," tuturnya.
Selain itu, fenomena kripto sebagai instrumen investasi sekaligus sebagai alat transaksi di beberapa negara telah menghadirkan paradigma baru pada sektor keuangan. Kondisi ini ditopang perkembangan teknologi digital yang telah merasuk dan semakin berpengaruh pada segenap dimensi kehidupan, menjadi bagian dari arus peradaban yang nyaris tidak terbendung. (*)