Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Belum genap setahun semenjak Rano Karno dilantik menjadi gubernur definitif, Provinsi Banten yang dipimpinnya menduduki peringkat keempat untuk penanaman modal asing (PMA) dan peringkat enam penanaman modal dalam negeri (PMDN) secara nasional. “Dan yang lebih menggembirakan, pada triwulan I 2016, meningkat menjadi ketiga untuk PMA dan keempat PMDN,” ujar gubernur yang dilantik pada 12 Agustus 2015 itu.
Penyelenggaraan penanaman investasi di Banten telah dilakukan terpadu satu pintu sehingga memudahkan para investor mendapatkan perizinan. Bahkan, di awal 2016, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan Program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). Ada tiga kawasan industri di Provinsi Banten yang menyelenggarakan Program KLIK, yaitu Kawasan Industri Modern Cikande, Kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), dan Kawasan Industri Terpadu Wilmar.
Menurut Gubernur Rano, ada dua substansi sektor industri yang menjadi unggulan di Banten, yaitu industri kimia dan industri logam. Dua sektor lain yang juga mulai tumbuh adalah pariwisata dan properti. “Secara umum, infrastruktur dasar sudah memadai. Hanya akses ke kawasan industri dan bandara di wilayah Banten bagian selatan yang belum tersedia,” katanya.
Lebih lanjut, Gubernur Rano mengungkapkan, Provinsi Banten optimis masalah dapat segera diatasi setelah pemerintah pusat menerbitkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016, yang menentukan 12 proyek strategis Nasional di Banten. “Sebenarnya tidak ada hambatan spesifik di Banten. Namun ada sedikit hambatan, seperti pengadaan lahan proyek-proyek pemerintah yang menyangkut regulasi dan pemerintah sedang mengupayakan solusi hal itu,” ungkapnya.
Pada 2015, nilai investasi Banten mencapai Rp 45 triliun, yang terdiri atas Rp 35 triliun PMA dan Rp 10 triliun PMDN. Angka ini tumbuh cukup signifikan dibandingkan dengan 2014 yang senilai Rp 36 triliun. Adapun realisasi triwulan I tahun 2016 telah mencapai Rp 16 triliun.
Untuk memacu pertumbuhan nilai investasi masuk ke Banten yang ditargetkan mencapai Rp 50 triliun pada 2016, Pemerintah Provinsi Banten saat ini sedang menjalin kerja sama investasi dengan Australia untuk membangun Pelabuhan Agro Terpadu di Bojonegara, Serang. “Dibangunnya Pelabuhan Bojonegara diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor agrobisnis dan kelautan di Banten bagian selatan,” tutur Rano. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini