Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pemerintah Kabupaten Banyuasin menggelar rapat pra evaluasi implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap II Tahun 2024. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA IPU ASEAN Eng, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Banyuasin, Dr. H. Salni Fajar, S.Ag., M.Hi, Kepala BUMD Sei Sembilang, Kepala PDAM Tirta Batuah, serta Kepala Perangkat Daerah dan tim teknis OPD lainnya, di ruang Rapat Bupati Banyuasin, Selasa, 5 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pencapaian program Smart City yang telah berjalan dan seberapa besar kemanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Banyuasin. Dalam kesempatan tersebut, Sekda Erwin Ibrahim menyampaikan pentingnya evaluasi terhadap pelaksanaan program ini. "Pada prinsipnya, para evaluator ingin tahu seberapa besar dan seberapa jauh jangkauan pelaksanaan Smart City yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin," ujar Erwin. Ia menekankan bahwa tujuan utama adalah untuk memperjelas implementasi dan memperbaiki kelemahan yang ada agar program ini bisa lebih maksimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Smart City Kabupaten Banyuasin mencakup berbagai sektor yang mencakup sosial, infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan, dan mempercepat transformasi digital di Kabupaten Banyuasin. Beberapa inovasi dalam program ini meliputi Smart Governance, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
Dalam sektor Smart Governance, terdapat berbagai aplikasi yang mendukung pelayanan publik, seperti JAM KUNCI untuk pelayanan kependudukan, SIMPADA untuk sistem informasi pendapatan daerah, dan Pelayanan OSS (Online Single Submission). Selain itu, ada juga aplikasi Smart Branding yang meliputi konten pariwisata dan pengelolaan informasi pemerintah melalui berbagai kanal seperti radio, Banyuasin TV, dan portal web pemerintah.
Di sektor Smart Economy, Banyuasin meluncurkan Pasar ID dan Job Fair untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses peluang ekonomi. Untuk Smart Living, berbagai aplikasi seperti SITARUNG BETUAH (Sistem Informasi Tata Ruang) dan SERAMBE (Sistem Informasi Program Kesehatan Berbasis Elektronik) telah diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, di sektor Smart Society, Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga menghadirkan program edukasi melalui Gerakan Masyarakat Sadar Hidup Sehat (BEGESAH), serta layanan perpustakaan digital dan CCTV online untuk meningkatkan keamanan.
Tidak hanya itu, Smart Environment juga menjadi fokus penting dengan inisiatif seperti Kebun Buddhi, Gerakan Peduli Sampah (GPS), dan Pemantauan Kualitas Udara. Semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Sekda Erwin berharap bahwa hasil evaluasi tahap dua ini dapat memperbaiki dan mengoptimalkan berbagai hal yang kurang, sehingga program Smart City yang telah diterapkan di Kabupaten Banyuasin bisa lebih bermanfaat dan dapat diakses secara maksimal oleh masyarakat. “Kami berharap evaluasi ini dapat memperbaiki hal-hal yang kurang dan memberikan masukan penting agar Smart City bisa lebih optimal dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Tim Assesor Fitrah R. Kautsar yang turut hadir dalam rapat tersebut menyampaikan hasil evaluasi dari smart city tahun 2023, yaitu dengan skor 2.87. Ia berharap skor tersebut dapat ditingkatkan pada tahun 2024, dengan menilai berbagai indikator penting seperti inovasi, daya tarik, manfaat, dan keberlanjutan dari program Smart City yang ada. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan program Smart City di Banyuasin, serta memastikan bahwa inovasi yang dilakukan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.(*)