Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk memperkuat komitmennya terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa. Gubernur juga mengajak agar nilai-nilai Pancasila dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pancasila harus terus digelorakan, dipahami, diamalkan, dihayati, kemudian dipahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya," kata Ahmad Heryawan seuai menjadi Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Depan Gedung Sate, Bandung, Kamis , 1 Juni 2017.
Menurut Aher, sapaan Ahmad Heryawan, perlu jargon yang membuat masyarakat lebih memaknai nilai Pancasila. Jargon ini penting agar masyarakat bisa mudah memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. "Makanya jargonnya 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'," ujar Aher.
Momentum Hari Lahir Pancasila, kata Aher, diharapkan bisa meningkatkan komitmen bangsa terhadap Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa. Juga komitmen untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta menjaga nilai luhur keharmonisan bangsa melalui Bhineka Tunggal Ika.
Dalam sambutannya yang dibacakan Aher, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan, dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Menurut Jokowi, itulah ke-bhineka tunggal ika-an bangsa dan negara Indonesia.
Presiden juga mengingatkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinekaan Indonesia sedang diuji oleh sikap tidak toleran pengusung ideologi selain Pancasila. "Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keekaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila," katanya.
Menurut Jokowi kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Namun, dengan Pancasila dan UUD 1945 kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Bangsa ini bisa hidup rukun dan bergotong royong memajukan negeri. Bahkan dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.
Untuk mempertahankan itu semua, Jokowi mengajak peran aktif para tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.
"Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila," kata Jokowi. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini