Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Gubernur Aher Ajak Amalkan Nilai Pancasila  

Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan.

2 Juni 2017 | 13.50 WIB

Gubernur Aher Ajak  Amalkan Niali Pancasila
Perbesar
Gubernur Aher Ajak Amalkan Niali Pancasila

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk  memperkuat komitmennya terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa. Gubernur juga  mengajak agar nilai-nilai Pancasila dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.


"Pancasila harus terus digelorakan, dipahami, diamalkan, dihayati, kemudian dipahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya," kata Ahmad Heryawan seuai menjadi Pembina Upacara  Hari Lahir Pancasila  di Halaman Depan Gedung Sate,  Bandung, Kamis , 1 Juni 2017.


Menurut Aher,  sapaan Ahmad Heryawan, perlu jargon yang membuat  masyarakat  lebih memaknai nilai Pancasila.  Jargon ini penting agar masyarakat bisa  mudah memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. "Makanya jargonnya 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'," ujar Aher.


Momentum Hari Lahir Pancasila,  kata Aher,  diharapkan  bisa meningkatkan komitmen bangsa terhadap Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa.  Juga komitmen untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta menjaga nilai luhur keharmonisan bangsa melalui Bhineka Tunggal Ika.


Dalam sambutannya  yang dibacakan Aher,  Presiden Joko Widodo  mengingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan, dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Menurut Jokowi, itulah ke-bhineka tunggal ika-an bangsa dan negara Indonesia.


Presiden juga mengingatkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinekaan Indonesia sedang diuji oleh sikap tidak toleran pengusung ideologi selain Pancasila. "Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keekaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila," katanya.


Menurut Jokowi kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Namun, dengan Pancasila dan UUD 1945 kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Bangsa ini bisa hidup rukun dan bergotong royong memajukan negeri. Bahkan dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.


Untuk mempertahankan itu semua, Jokowi mengajak peran aktif para tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.


"Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila," kata Jokowi. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus