Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menekankan pentingnya penguatan pasukan Manggala Agni dan pelibatan aktif Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Menurut dia, kedua elemen ini menjadi ujung tombak penanganan karhutla di daerah rawan.
“Dengan dukungan anggaran, para relawan seharusnya dibekali perlengkapan yang lebih modern dan berteknologi tinggi,” kata Rudy, yang akrab disapa Harum, saat menerima kunjungan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Thomas Nifinluri, di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis, 15 Mei 2025.
Harum bahkan mempertimbangkan pembelian pesawat amfibi yang mampu membawa air dan mendarat di perairan untuk mempercepat proses pemadaman. “Ini solusi cepat dan strategis untuk masa depan,” ujarnya.
Meski angka karhutla di Kalimantan Timur tahun ini terbilang rendah—hanya 202 hektare di Kutai Timur dan Kutai Kartanegara—Gubernur meminta semua pihak tidak lengah. Kawasan perbatasan dan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi wilayah yang harus dijaga ketat dari potensi kebakaran.
Harum juga menyinggung pentingnya perbaikan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan antarprovinsi dan negara untuk memudahkan akses penanganan darurat. Ia menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan TNI dalam pembangunan jalan di daerah tersebut.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Thomas Nifinluri menyebut kasus karhutla secara nasional menurun drastis dari 327.000 hektare pada 2024 menjadi 3.035 hektare pada 2025. “Kondisi di Kaltim relatif kondusif, tapi tetap harus diantisipasi,” kata Thomas. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini