Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Kasus Karhutla Menurun, Gubernur Kaltim: Tetap Mitigasi

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud meminta semua pihak tetap waspada terhadap karhutla, khususnya di wilayah perbatasan dan IKN, meski kasus tahun ini menurun drastis di Kalimantan Timur.

15 Mei 2025 | 15.25 WIB

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud saat menerima kunjungan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Thomas Nifinluri di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis 15 Mei 2025. Dok. Pemprov Kaltim
Perbesar
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud saat menerima kunjungan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Thomas Nifinluri di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis 15 Mei 2025. Dok. Pemprov Kaltim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO NASIONAL - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud meminta seluruh pihak terkait untuk memperkuat mitigasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, meskipun angka kejadian tahun ini tergolong rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan, apalagi di kawasan lintas batas negara seperti di Kabupaten Mahakam Ulu," ujar Rudy yang akrab disapa Harum, saat menerima kunjungan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Thomas Nifinluri, di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis, 15 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harum menyebutkan, wilayah perbatasan negara dan provinsi seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat memiliki kendala utama pada infrastruktur jalan. Ia mendorong peningkatan akses jalan agar penanganan karhutla lebih cepat dan efektif.

Jalan di perbatasan harus ditingkatkan dan layak dilintasi. Hutan perbatasan perlu terus diawasi, bukan hanya karena potensi kebakaran, tapi juga potensi geser batas wilayah oleh oknum-oknum tertentu. “ Makanya, jalan akan kita bangun bekerja sama dengan pemerintah pusat dan TNI," ucapnya.

Selain perbatasan, ia juga menekankan pentingnya menjaga kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). “IKN harus terus dipantau agar tidak terjadi kebakaran. Ini kawasan strategis yang harus dijaga ketat,” ucapnya.

Kalimantan Timur memiliki sejarah panjang terkait kebakaran hutan besar, terutama pada 1984, 1987, dan 1999. Karena itu, kata Harum, upaya pencegahan tidak boleh kendor. Ia mendorong penguatan pasukan Manggala Agni dan pelibatan aktif Masyarakat Peduli Api (MPA).

Dengan dukungan anggaran, menurut Harum, para relawan pemadam seharusnya dibekali perlengkapan modern. Bahkan, ia berencana membeli pesawat amfibi yang bisa membawa air dan mendarat di perairan untuk mempercepat proses pemadaman. “Ini solusi cepat dan strategis ke depan,” katanya.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Thomas Nifinluri, mencatat bahwa kasus karhutla secara nasional turun drastis. Tahun 2024, luas area terdampak karhutla mencapai 327.000 hektare. Tahun ini, angkanya turun tajam menjadi 3.035 hektare. Di Kalimantan Timur sendiri, hanya tercatat 202 hektare yang terbakar, tersebar di Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.

Thomas menjelaskan, penanganan karhutla kini telah lebih terkoordinasi. Manggala Agni diperkuat oleh relawan MPA yang telah mendapat pelatihan, sarana pemadaman, serta bantuan ekonomi.

"Kalau terjadi kebakaran, masyarakat yang paling terdampak. Tapi saat ini Kaltim masih kondusif. Ini harus kita pertahankan," ujar Thomas. (*)

Tempo

Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus