Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Guru BK Diminta Hadirkan Konsep Diri Kepada Anak Didik

Guru BK dan orang tua harus memiliki peran dalam menghadirkan
pemahaman yang berguna bagi kehidupan anak di masa depan.

23 Januari 2017 | 12.30 WIB

Guru BK Diminta Hadirkan Konsep Diri Kepada Anak Didik
Perbesar
Guru BK Diminta Hadirkan Konsep Diri Kepada Anak Didik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Dalam perspektif Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, guru bimbingan konseling (BK) dipandang memiliki peran khusus menyangkut ketenteraman dan konsep diri pada anak peserta didik. Konsep diri ini terletak pada pemahaman bahwa seorang anak percaya diri pada kemampuan atau potensi yang dimiliki.


Hal ini disampaikan Aher, sapaan Ahmad Heryawan, saat menghadiri pelantikan pengurus Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Periode 2016-2020 di Auditorium Mas Soeharto Graha Pos Bandung, Jumat malam, 20 Januari 2017. Kepada ratusan guru BK dari 17 provinsi, Aher meminta mereka dapat menghadirkan konsep diri pada anak-anak peserta didik.


“Konsep diri itu pemahaman seseorang bahwa dirinya harus menjadi dirinya sendiri, masa depannya yang menentukan adalah dirinya, bukan orang lain. Jangan sampai anak-anak menjadi kehendak yang diinginkan orang tua, biarkan anak hidup pada zamannya,” kata Aher dalam sambutannya.


Menurut Aher, guru BK dan orang tua harus memiliki peran dalam menghadirkan pemahaman yang berguna bagi kehidupan anak di masa depan. Karena itu, generasi saat ini perlu ditantang mengenai siapa dirinya di masa yang akan datang.


Aher menjelaskan, selain membimbing konsep diri ‘Siapa aku hari ini?’, guru BK harus membimbing anak-anak untuk mengetahui konsep ‘Seperti apakah aku ketika aku berumur 20 tahun, 25 tahun, dan seterusnya?’ Selain itu, ‘Seperti apakah aku dikenang manusia setelah meninggal?’ dan ‘Dengan cara apakah aku meninggalkan alam fana ini?’. “Itulah konsep diri, tidak semata-mata ada keberhasilan duniawi,” kata Aher.


Karena itu, Aher mengajak semua tenaga pendidik, tidak hanya sebatas guru BK, memberikan kenyamanan kepada anak didik. Guru BK harus menjadi pelopor hadirnya sekolah yang nyaman bagi peserta didik sehingga sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi mereka.


Pelantikan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pertimbangan Organisasi MGBK Indonesia Nomor 230/Kep.001-MPO-MGBK/I/2017 tentang Susuan Majelis Pertimbangan Organisasi dan Pengurus Besar MGBK Indonesia Periode 2016-2020. Adapun Ketua Umum MGBK 2016-2020 terpilih, yaitu Syamsudin.


Syamsudin mengajak jajaran pengurus MGBK dan guru BK se-Indonesia bekerja keras mewujudkan program dan cita-cita guru BK. “Teman-teman di lapangan saat ini tidak lagi sampai kebingungan merancang program seperti apa, panduannya seperti apa. Mulai sekarang, teman-teman di lapangan sudah akan melaksanakan karena buku panduannya sudah ada,” ujarnya.


Pelantikan digelar dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional II MGBK Indonesia. Kegiatan lain yang diselenggarakan, di antaranya seminar nasional, parade workshop, dan sosialisasi Panduan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Bimbingan dan Konseling pada 20-22 Januari 2017. Acara tersebut dihadiri 455 peserta dari 17 provinsi dan 55 kabupaten/kota di wilayah Indonesia. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus