Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Hidangan Khas Tasik Siap Sambut Cabor Balap Motor

Nasi cikur dan nasi tutug oncom menjadi andalan Kota
Tasikmalaya untuk menyambut para pendatang.

25 Juni 2016 | 00.00 WIB

Nasi cikur dan nasi tutug oncom menjadi andalan Kota Tasikmalaya untuk menyambut para pendatang.
Perbesar
Nasi cikur dan nasi tutug oncom menjadi andalan Kota Tasikmalaya untuk menyambut para pendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO PON - Kerumunan orang tampak memadati sebuah warung kecil di pertigaan Jalan Panyerutan dan Jalan Tentara Pelajar, Kota Tasikmalaya. Apalagi kalau bukan untuk mengantre membeli nasi cikur khas Jawa Barat.


Meski bisa ditemui di berbagai kota, nasi cikur yang terkenal adalah racikan Nyonya Iyen di Kantin 43, Kota Tasikmalaya. Warungnya tidak terlalu luas, tapi komposisi resep yang pas membuat dagangan Ny. Iyen sering ludes hanya dalam waktu dua jam.


Cikur sendiri berarti kencur dalam bahasa Sunda. Masyarakat Tasik memiliki tradisi memasak nasi goreng dengan kencur muda sehingga terasa sedikit getir tapi lebih harum dan renyah.


Cita rasanya menjadi semakin unik dengan tambahan bawang merah, bawang putih, garam, terasi goreng, dan cabai merah besar. Nasi cikur biasanya dinikmati dengan aneka lauk, seperti telur dadar, suwiran ayam goreng, tahu goreng, serundeng, acar wortel, serta keripik tempe.


Beberapa kuliner khas Tasik memang identik dengan nasi yang dicampur bahan tertentu. Selain kencur, oncom menjadi pilihan untuk membubuhkan rasa khas pada nasi. Oncom merupakan produk fermentasi kedelai atau kacang tanah dengan tekstur yang lembut dan gurih.


Perpaduan ini menghasilkan nasi tutug oncom, menu khas Sunda yang tersebar di berbagai penjuru Tasikmalaya. Sejumlah kedai yang menawarkan kelezatan tutug oncom di antaranya kedai Ny. Tini di Jalan Koletoran atau warung tutug oncom Ny. Juju di Jalan Dadaha.


Popularitas kedua masakan ini diyakini akan semakin meningkat dengan ditunjuknya Tasikmalaya sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) dari cabang olahraga (cabor) balap motor. Awalnya, cabor balap motor akan diadakan di Sirkuit Gery Mang, Kabupaten Subang. Namun, karena sirkuit yang tidak memenuhi syarat, venue balapan dipindahkan ke Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya.


Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Tasikmalaya, Deri Daswara mengatakan terselenggaranya PON di Sirkuit Bukit Peusar akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Tasikmalaya.


“Bila satu atlet membawa 30-50 kru, pasti mereka akan menginap di hotel, terus mereka juga akan jajan makanan dan kerajinan-kerajinan khas Tasikmalaya,” ujar Deri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus