Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Indonesia Dorong Penyelesaian IK-CEPA Bersama Korea

IK-CEPA diharapkan juga berfungsi sebagai payung perjanjian rencana investasi dua perusahaan besar asal Korea.

13 September 2019 | 14.47 WIB

Pertemuan Bilateral antara Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan.
Perbesar
Pertemuan Bilateral antara Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL — Indonesia dan Korea diharapkan dapat segera menyelesaikan Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA) secara subtantif. Dalam pertemuan ini, Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengusulkan pengumuman selesainya Perundingan IK-CEPA secara substatif dilaksanakan di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami mengusulkan pengumuman tersebut dapat dilakukan di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) pada 16-20 Oktober 2019. Selanjutnya, penandatanganan IK-CEPA diusulkan dilaksanakan dalam agenda ASEAN-Republic of Korea (ROK) Commemorative Summit pada 25—27 November 2019,” kata Enggartiasto Lukita dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Yoo Myung-Hee di Bangkok, Thailand, Senin, 9 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendag menambahkan, IK-CEPA diharapkan juga berfungsi sebagai payung perjanjian rencana investasi dua perusahaan besar asal Korea, yaitu Lotte Group, yang bergerak di bidang kimia dan Hyundai, di bidang otomotif. "Kedua perusahaan tersebut tidak perlu khawatir karena pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan rencana investasinya," ujarnya.

Dalam pertemuan ini, Mendag juga mengapresiasi langkah Korea yang telah membantu kemajuan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

Perdagangan Indonesia-Korea pada 2018 mencapai US$ 18,62 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Korea sebesar US$ 9,54 miliar dan impor sebesar US$ 9,08 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus sebesar US$ 443,6 juta.

Produk ekspor utama Indonesia ke Korea pada 2018 adalah batu bara, gas alam cair, bijih tembaga, batu bara lainnya, dan minyak bumi mentah. Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari Korea pada 2018 adalah bahan bakar dengan research octane number (RON) 90, bahan bakar diesel otomotif, sirkuit elektronik terpadu lainnya, sekop mesin, dan bahan murni RON lainnya. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus