Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Jawa Barat Kampanyekan Rumah Tangga Hidup Bersih dan Sehat

Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare
hingga 47 persen.

27 Oktober 2016 | 19.22 WIB

Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen.
Perbesar
Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus meningkatkan angka rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya memerangi penyakit menular penyebab utama kematian anak-anak, seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan pneumonia (radang paru).


Data Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa pada 2015, rumah tangga ber-PHBS di Jawa Barat mencapai 53,7 persen. Kemudian, 3.532 desa/kelurahan di Jawa Barat telah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau senilai 59,2 persen dari total 5.962 desa/kelurahan yang ada di Jawa Barat.


“Cuci tangan dengan sabun adalah adalah perilaku hidup bersih dan sehat yang paling sederhana, terjangkau, dan efektif dalam memutus mata rantai kuman,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada sekitar 1000 pelajar tingkat sekolah dasar (SD), serta Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Netty Heryawan, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat, di area Parkir Timur Gedung Sate Bandung, Rabu, 26 Oktober 2016.


Menurut Gubernur Aher, tangan seringkali menjadi perantara kuman atau pathogen, berupa virus atau bakteri sumber penyakit, yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung. Bakteri, virus, dan parasit dapat pindah ke tubuh bila tangan yang bersentuhan dengan kotoran atau benda terkontaminasi, tidak dicuci dengan sabun.


Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, penduduk Jawa Barat dengan usia lebih dari 10 tahun yang mencuci tangan dengan benar 45,7 persen. Meski masih di bawah rata-rata nasional (47 persen), persentase penduduk Jawa Barat yang mencuci tangan dengan benar meningkat signifikan jika dibandingkan pada 2007, yaitu 27,2 persen.


Gubernur Aher menambahkan, ada lima waktu penting dalam mencuci tangan dengan sabun, yakni sebelum makan; sebelum menyiapkan makanan; setiap kali tangan kotor, seperti setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, dan setelah menceboki bayi/anak; setelah menggunakan pestisida atau insektisida; serta sebelum menyusui bayi.


Data United Nations Children's Fund (UNICEF) mencatat sebanyak 3,5 juta anak-anak di seluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Risiko relatif dampak tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare. Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus