Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Pada 28 November lalu, Kabupaten Malang genap berusia 1.256 tahun. Sudah lebih dari 10 abad kabupaten yang dikenal dengan kesenian topengnya ini melintasi perjalanan zaman. Ke depan, tantangan pembangunan sudah menanti, salah satunya mewujudkan Kabupaten Malang yang Aman, Maju, Adil dan Makmur, sesuai visi jangka panjang pembangunan Kabupaten Malang 2005-2025.
Untuk mewujudkan visi tersebut, tentu butuh komitmen yang kuat dari pemimpin daerah, juga tidak kalah penting, partisipasi masyarakat secara menyeluruh dalam proses pembangunan. Hal tersebut sungguh disadari Bupati Rendra Kresna dan Wakil Bupati Sanusi. “Saya berharap pembangunan di Kabupaten Malang bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Jadi bukan sekadar pembangunan yang sifatnya monumental,” kata Rendra menggarisbawahi.
Manfaat pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat tersebut sejalan dengan filosofi Manetep yang diusungnya pada periode kedua kepemimpinannya. Filosofi tersebut melengkapi filosofi.
Madep (kemauan yang keras untuk maju dan konsisten dalam menjalankan amanat konstitusi dan pembangunan), dan Manteb (keyakinan kuat yang disertai sikap disiplin dan kerja keras untuk mencapai tujuan pembangunan) saat memimpin Kabupaten Malang pada periode pertama.
Dalam pengertian lain, Madep merupakan akronim dari Mandiri, Agamis, Demokratis, dan Produktif, sementara Manteb adalah akronim dari Maju, Aman, Tertib, dan Berdaya Saing.
“Melalui filosofi Manetep, saya inginpembangunan di Kabupaten Malang, selain manfaatnya bisa dirasakan masyarakat sehingga tidak terjadi kesenjangan, serta berkelanjutan,”ujarnya.
Rendra mengatakan, ada 3 sektor yang menjadi fokus pembangunan pada periode kedua kepemimpinannya, yaitu pariwisata, lingkungan hidup, dan pengentasan kemiskinan. “Kami merancang ketiga sektor tersebut sebagai bagian dari program pembangunan lima tahun ke depan yang benar-benar menyentuh dengan kebutuhan rakyat,” kata Rendra yang juga dikenal sebagai budayawan.
Di sektor pariwisata, Kabupaten Malang dianugerahi pemandangan alam yang sungguh indah, yang terhampar dari pegunungan hingga lautan. “Kami melukiskan kekayaan alam yang kami miliki, seperti bersandar ke gunung, memandang ke lautan,” ujarnya. Kabupaten Malang setidaknya dikelilingi enam gunung dengan panorama alam bagai negeri kayangan, yaitu Gunung Bromo, Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Kawi, Gunung Kelud, dan Gunung Anjasmoro, serta wisata laut yang mengagumkan, seperti Pantai Balekambang dan Pantai Ngliyep.
Kabupaten Malang bahkan menjadi pintu masuk terdekat menuju kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Bandar Udara Internasional Abdul Rachman Saleh. “Kami ingin obyek wisata di Kabupaten Malang dikenal wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara, serta manfaatnya sekali lagi harus bisa dirasakan masyarakat, bukan investor,” ucapnya.
Di sektor lingkungan hidup, Rendra berharap pembangunan di kabupaten dengan penduduk 3,2 juta jiwa ini tidak mengabaikan faktor lingkungan hidup. “Pembangunan jangan sampai merusak lingkungan, tapi harus serasi dengan alam karena kami ingin mewariskan pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan kepada anak dan cucu kami di masa depan,” ujarnya.
Sedangkan dalam program pengentasan kemiskinan, Rendra bertekad menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih berada pada angka 10 persen. “Pada akhir masa jabatan saya kelak, kemiskinan di Kabupaten Malang turun menjadi 9 persen,” katanya optimistis.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini