Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyelenggarakan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (SVOC) di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, pada Kamis,3 November 2022. Sekitar 500 orang dari berbagai negara telah mendaftar konferensi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyelenggaraan G20 SVOC bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan konferensi internasional tersebut untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam menghadapi tantangan global dalam pengelolaan minyak nabati (vegetable oil) untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud menjelaskan bahwa secara teknis G20 SVOC juga bertujuan untuk merumuskan rencana aksi masing-masing stakeholder dalam rangka peningkatan produktivitas, jaminan pemenuhan kebutuhan global, dan penguatan rantai pasok minyak nabati.
“G20 SVOC menjadi momen penting untuk merumuskan acuan bagi komunikasi dan kerjasama dalam skala yang lebih luas dengan melibatkan multi stakeholder minyak nabati,” ujarnya saat media briefing G20 SVOC di Media Center Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Oktober 2022.
G20 SVOC akan diselenggarakan secara hybrid dan memfokuskan pembahasan pada 3 (tiga) topik utama yaitu vegetable oils in the age of uncertainty, navigating vegetable oils dynamics, dan enhancing sustainable supply chain dynamics.
G20 SVOC akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Vice Minister of Agriculture and Rural Affairs People’s Republic of China Ma Youxiang, Minister of Agriculture of Russia Dimitry Patrusev, EU Ambassador to Indonesia and Brunei Darussalam Vincent Piket, Union Minister of State for Agriculture and Farmers’ Welfare of India Shobha Karandlaje, dan Minister of Agrarian Policy and Food of Ukraine Mykola Solskyi, serta para pembicara lainnya dari sektor publik dan industri dari berbagai negara.
Deputi Musdhalifah menegaskan bahwa G20 SVOC menjadi sarana kontribusi bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan minyak nabati secara berkelanjutan baik di tingkat domestik maupun di tingkat global. Momentum tersebut juga menjadi aktualisasi peran Indonesia sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 untuk mendorong peran aktif negara-negara G20 dalam penyelesaian tantangan pengembangan minyak nabati dunia.
“G20 SVOC akan memberikan dampak positif dalam menggerakkan perekonomian khususnya di sektor transportasi dan pariwisata melalui kehadiran peserta secara on site selama pelaksanaan konferensi. Selain itu, G20 SVOC juga dapat menjadi stepping stone bagi Indonesia untuk terus terlibat dan berperan aktif dalam diskusi dan aksi global untuk penyelesaian berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat dunia,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman menambahkan bahwa G20 SVOC akan menjadi sebuah platform bagi CPOPC untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati lainnya dalam penyediaan minyak nabati berkelanjutan ditengah tantangan global perubahan iklim dan komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. (*)