Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Indonesia kembali menerima bantuan vaksin produksi Janssen dari
pemerintah Belanda, Jumat, 3 Desember 2021. Dalam kedatangan tahap ke-146 ini, vaksin yang diterima Indonesia sebanyak 324.000 dosis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Atas kedatangan ini, Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Belanda,"ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia pertama kali menerima bantuan Vaksin Janssen dari Pemerintah Belanda pada Sabtu, 11 September lalu sebanyak 500 ribu dosis. Pemerintah Belanda sebelumnya telah memberi bantuan 657 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Selain itu juga mendonasikan vaksin Moderna sebanyak 819.600 dosis pada 30 Oktober dan 680.400 dosis pada 10 Oktober.
Hibah ini, kata Siti Nadia, merupakan wujud nyata hubungan baik dan erat antara Indonesia dengan Belanda, sekaligus bukti komitmen kedua negara untuk bahu-membahu dalam penanganan COVID di dunia.
Nadia menegaskan, Indonesia sejak awal sangat gencar menyuarakan kesetaraan akses vaksin. Hal ini sangat penting demi melindungi dunia dari ancaman COVID 19 yang terus bermutasi. "Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, jika tidak ada kesetaraan akses vaksin, akan sangat sulit untuk memenuhi target vaksinasi yang dicanangkan WHO," ujarnya.
Ia melanjutkan, diperkirakan akan ada hampir 80 negara yang tidak akan dapat mencapai 40 pesen penduduk yang divaksinasi pada akhir 2021. Sementra Indonesia terus menggencarkan program vaksinasi nasional, hingga ke pelosok-pelosok desa.
"Pemerintah pusat mendorong daerah-daerah terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi bagi warganya. Dibantu juga dengan sejumlah instansi, seperti TNI dan Polri," ujarnya.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin, upaya percepatan juga dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait berita-berita tidak benar alias hoaks yang banyak beredar.
Nadia menyebut, di beberapa daerah, hoaks ikut berperan memperlambat vaksinasi. Masyarakat dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi, yang dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan. "Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan POM," ujarnya.
Di sisi lain, peningkatan kewaspadaan juga patut dilakukan seiring bermunculannya kasus varian Omicron di berbagai negara. "Peningkatan kewaspadaan termasuk dengan meningkatkan lagi disiplin pelaksanaan protokol kesehatan, dan segera vaksinasi apapun jenis vaksinnya" ujar Nadia. (*)