Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

MA Program Takhasus Penting Dihidupkan

MAPK adalah sebuah nomenklatur dari proyek kementerian agama.

9 November 2015 | 11.08 WIB

MAPK adalah sebuah nomenklatur dari proyek kementerian agama.
Perbesar
MAPK adalah sebuah nomenklatur dari proyek kementerian agama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO KEMENAG - Agama mencanangkan tiga jenis Madrasah Aliyah, yaitu yang berorientasi pada saintek, vokasi, dan keagamaan. Saat ini tim sedang menggodok desain masing-masing jenis Madrasah Aliyah tersebut.


Hal ini disampaikan Nur Kholis Setiawan, Direktur Pendidikan Madrasah di hadapan forum “25 Tahun MAPK-MAKN Surakarta; Masa Lalu, Kini dan Mendatang“, Sabtu, 15 Agustus 2015 lalu. Menurut dia, menghidupkan kembali madrasah aliyah keagamaan dan sejenisnya didasari pada keprihatinan atas keberadaan pemahaman keagamaan lulusan madrasah aliyah. Ketiadaan lulusan berkualitas menyebabkan input jenjang pendidikan di atasnya juga tidak berkualitas, termasuk di bidang pemahaman keagamaan. “MA program takhasus menjadi penting dihidupkan untuk mencetak generasi tafaqquh fiddin,” ujarnya.


MAPK adalah sebuah nomenklatur dari proyek kementerian agama yang digagas sejak akhir dekade 80-an, dengan Menteri Agamanya saat itu adalah Munawir Syadzali. MAPK Surakarta sendiri dimulai sejak tahun 1990. Penyelenggaraan program ini didasarkan pada keinginan untuk mempersiapkan para cendekiawan muslim yang berwawasan moderat dan toleran.


Nur Kholis meminta agar forum ini dapat merekomendasikan kepada kementerian agama untuk menyempurnakan panduan yang saat ini sedang digodok. Dalam forum tersebut, ia bersama para alumni MAPK-MAKN seperti Moh. Yasir Alimi (Dosen UNES, Alumni ANU Australia), Widiyanto (Dosen IAIN Salatiga, Alumni Bonn University), dan Habiburrahman (penulis dan alumni Al-Azhar University) didaulat untuk menyampaikan presentasinya mengenai masa lalu, masa kini dan masa depan MAPK. Seminar dimoderatori  Saiful Bahri, lulusan terbaik dengan predikat mumtaz pada jenjang S3-nya di Al-Azhar Cairo.


Dalam paparannya, Habiburrahman mengatakan kehebatan alumni madrasah tidak bisa terlepas dari peran para pendidik yang mempunyai keikhlasan dan kesabaran dalam membina para santrinya. Keikhlasan inilah yang menjadikan MAPK-MAKN tetap eksis sampai saat ini, meski keberpihakan anggaran negara belum mengalir ke arahnya. “MAPK Surakarta adalah satu-satunya yang bertahan hingga tahun ini,” ucapnya.


Sementara Widiyanto menyampaikan kajian akademiknya tentang idealitas pembelajaran di MAPK. Menurut alumni angkatan ke-2  ini, proses pembelajaran di MAPK ini sudah berstandar internasional. Ada delapan kompetensi yang ditekankan di dalamnya, yaitu High motivation; Work ethic; Proficiency in foreign languages;  Appreciating and valuing diversity; Proficiency in classical Islamic sciences; Proficiency in modern scholarship;  Creativity and readiness for new challenges; Readiness to pursue further study at the university. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus