Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Menteri Arief Kibarkan Bendera Perang Pariwisata

Dashboard M-17 bagai markas intelejen yang memantau kinerja
wisata regional

17 September 2016 | 13.30 WIB

Dashboard M-17 bagai markas intelejen yang memantau kinerja wisata regional
Perbesar
Dashboard M-17 bagai markas intelejen yang memantau kinerja wisata regional

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO TRAVEL - Menteri Pariwisata Arief Yahya bagai mengibarkan bendera perang dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata RI III dengan tema ‘Go Digital Be The Best’ 2016, pada 15-16 September 2016 ini. Dia menganggap Truly Asia Malaysia sebagai musuh emosional dan Amazing Thailand sebagai musuh profesional.


Di momentum bertemunya seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan yang dilangsungkan di Ecopark, Ancol, Jakarta, Menteri Arief memproklamirkan persaingan wisata menghadapi dua negara tetangga yang berada di regional yang sama itu.


“Kami luncurkan Dashboard M-17. Itu bahasa sandi. Untuk memenangkan pertarungan di tahun 2017. Saya tidak perlu mengungkapkan apa artinya M kan?” kata saat memberikan sambutan. Peserta rapat pun bertepuk tangan, seolah mafhum dengan yang inisial M tersebut.


Dashboard M-17 itu terletak di Lantai 16, Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Markas intelijen pariwisata yang terkoneksi dengan 16 layar lebar menempel di dinding dan mulai beroperasi awal tahun ini.


Dashboard ini bagai markas intelejen dan berada satu lantai dengan ruang rapat dan ruang kerja Arief Yahya. “Pergerakan wisman dan wisnus akan terpantau dari war room ini,” ujarnya mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia itu.


Adapun tujuan dari war room ini untuk mengenali ‘musuh’ demi meraih kemenangan di industri pariwisata. Jadi, dashboard tersebut untuk mengetahui data lawan, juga memahami pergerakan dalam negeri.


“Kalau kita ingin bersaing di level internasional, kita harus melihat pesaing-pesaing hebat kita, baik regional maupun global itu melakukan apa? Lalu bandingkan dengan apa yang kita lakukan,” kata Menteri Arief.


Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu menambahkan, penggunaan digital merupakan sebuah keniscayaan. Pelanggan masa depan pasti berpikir dengan pola digital, sehingga dunia saat ini sudah berada dalam genggaman.


“Kalau tak segera mengubah pola pikir ke digital, kita pasti ketinggalan. Sulit mengejar rival-rival utama kita,” ujar Menteri Arief yang pada Rakornas III Pariwisata mengenakan batik lengan pendek, celana jins, dan sepatu kasual itu.


Selain Dashboard M-17, Menteri Arief juga mengatakan bahwa akhir tahun ini akan mengoperasikan Digital Market Place, yang dinamai TXI Travel X-change Indonesia. “Kementerian Pariwisata menyiapkan mal, atau lapak pasar, bagi semua pelaku bisnis pariwisata bisa menjual paket-paketnya di situ. Nanti semua OTA (Online Travel Agency), boleh menjual paketnya, tentu dengan standar global,” ujarnya. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus