Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

OpenIXP Sumbang Rp 4,4 T Per Tahun Untuk Indonesia

Opening Speech oleh Sugiharto Darmakusuma, Commercial Director CBN

24 Januari 2017 | 11.54 WIB

OpenIXP Sumbang Rp 4,4 T Per Tahun Untuk Indonesia
Perbesar
OpenIXP Sumbang Rp 4,4 T Per Tahun Untuk Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL - Sebagai wujud penghargaan dan ajang networking kepada para administrator OpenIXP seluruh Indonesia, Indonesia Data Center (IDC) dan PT Cyberindo Aditama (CBN) menyelenggarakan acara bertajuk “OpenIXP Gathering 2017” pada 13 Januari 2017 lalu di Jakarta. Kegiatan ini menjadi pertemuan terbesar administrator OpenIXP dari seluruh Indonesia dengan kehadiran sekitar 1.500 sysadmin dari seluruh Indonesia.


Displaying Foto 3.JPG


Dalam pertemuan yang pertama kali digelar dalam sepuluh tahun terakhir, sekaligus menjadi acara terbesar se-Asia Tenggara itu, Marcelus Ardiwinata, Chief Operating Officer CBN dan salah satu administrator pelopor OpenIXP mengatakan “Kegiatan ini adalah kado kami kepada ‘opisboy’ sebagai ksatria internet Indonesia, dalam memperingati HUT CBN ke-21 tahun pada 8 Januari 2017”.


Sebelum tahun 2000, seluruh jaringan internet di Indonesia terhubung satu sama lain di Amerika Serikat yang mengakibatkan internet mahal dan lebih lambat. Di tahun 2005, dibentuklah internet exchange, dimana router-router besar internet Indonesia saling berinteraksi satu sama lain di Open Internet Exchange (OpenIX). OpenIX terdiri atas beberapa Internet service provider (ISP) di seluruh Indonesia yang saling bertukar traffic Internet tanpa membayar biaya apa pun dalam proses akses data tersebut, dijalankan Indonesia Data Center (IDCIndonesia).


OpenIX dimulai dengan hanya 20 Internet Service Provider (ISP) tersambung dengan bandwidth hanya beberapa Mbps. Saat ini, Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai negara dengan Internet exchange terbesar di dunia. Selain itu, peak traffic 277 Gbps di OpenIX Indonesia menempatkan negara kita di urutan 3 besar dunia.


Johar Alam Rangkuti, Komisaris PT IDC Indonesia sekaligus kepala admin OpenIXP, dalam paparannya mengatakan,“Jika setiap bulan membayar US$ 100 untuk Internet, dalam satu tahun kita menyumbangkan Rp 4,4 triliun kepada negara ini.”


Hal tersebut terjadi karena pertukaran traffic Internet tersebut berjalan secara lokal dan melalui OpenIXP, serta hanya melalui satu perangkat. Sehingga terjadi penurunan harga berlangganan Internet serta meningkatkan kecepatan dalam mengakses data. Johar juga menambahkan, sumbangan tersebut bisa langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. “Bapak-bapak yang sedang membuka Internet di warung atau para eksekutif yang membuka Internet dari laptopnya,” ucapnya.


Saat ini terdapat 735 autonomous system numbers (ASN) yang terdaftar dalam exchange routing Indonesia yang berasal dari berbagai industri, seperti ISP, pemerintahan, NAP, pendidikan, operator telekomunikasi, bisnis, dan sebagainya. Setiap ASN digawangi oleh sysadmin utama yang akan menjaga kestabilan traffic Internet di Indonesia selama 24 jam setiap hari sepanjang tahun. Para sysadmin, yang menyebut diri mereka sebagai “opisboy”, saling membantu menjaga dan bertukar informasi traffic setiap hari melalui mailing list atau social messenger group.


Bukan tidak mungkin pada 2018 Indonesia menjadi negara nomor satu dengan tingkat pertukaran Internet terbesar di dunia. “Sebab, dengan OpenIXP, siapa pun boleh nyambung,” ujar Johar.


Selain itu, ada ratusan opisboy dari seluruh Indonesia yang selalu memantau traffic jika terjadi kesalahan. Bahkan, kalaupun terjadi kesalahan, dalam waktu 15 menit sudah dapat teratasi.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus