Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO BISNIS - Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan jutaan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal memperoleh kepastian layanan jaminan kesehatan. Muhammad Luftilah salah satu Dokter Praktik Perorangan (DPP) mitra BPJS Kesehatan mengakui manfaat dari program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Luftilah menderita batu ginjal dan harus menjalani berbagai rangkaian operasi di rumah sakit. Dia bercerita, gejala awal dirasakan pada bulan Februari. Saat subuh, pinggangnya merasa sangat sakit. Ia pun segera menuju ke rumah sakit terdekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kebetulan di daerah tempat saya tinggal keadaannya masih terbilang sepi dan fasilitas kesehatan yang ada belum memiliki perlengkapan yang memadai, akhirnya saya harus dirujuk ke RSUD Ulin yang ada di Kota Banjarmasin,” kata Luftilah.
Setelah menjalani check-up di RSUD Ulin Banjarmasin, Luftilah didiagnosa memiliki batu ginjal. “Setelah dilakukan CT Scan di RSUD Ulin, baru ketahuan ternyata memang ada batu di ureter dan di kedua ginjal saya. Akhirnya saya langsung dijadwalkan operasi URS untuk mengambil batu yang ada di ureter karena bagian tersebut yang urgent,” tutur Luftilah.
Setelah menjalani perawatan dan diperbolehkan untuk pulang, Luftilah mengaku terkejut melihat tagihan atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. Tagihannya lebih dari 25 juta rupiah. “Untungnya dari awal saya berobat selalu menggunakan JKN, jadi saya tidak harus membayar sepeser pun saat keluar dari rumah sakit,” katanya.
Karena masih terdapat batu di kedua ginjalnya, Luftilah harus melanjutkan pengobatan dengan tindakan Shock Wave Lithotripsy (SWL). SWL merupakan penanganan kasus penyakit batu ginjal dengan menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi potongan-potongan kecil.
Luftilah harus menjalani tindakan SWL sebanyak tiga kali. Adapun satu kali tindakan SWL biayanya sekitar 9 jutaan rupiah. “Dan saya kembali tidak mengeluarkan biaya sepeser pun karena menggunakan JKN,” ucap dia.
Setelah menerima tindakan SWL dan dipastikan batu ginjalnya sudah tidak ada lagi dan bersih, Luftilah harus kembali ke rumah sakit untuk melakukan pelepasan DJ Stent yang terpasang pada ureternya.
“Tindakan pengangkatan DJ Stent biayanya juga sekitar 25 jutaan, kalo ditotal dari awal saya berobat mungkin sudah 80 jutaan lebih biaya yang harus saya keluarkan bila tidak menggunakan JKN,” kata Luftilah.
Karena itulah, Luftilah sangat berterima kasih kepada Program JKN yang telah membantunya menghadapi penyakit batu ginjal yang dideritanya. Karena ia bisa melewati berbagai pengobatan yang mahal, namun tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun.
“Dari sini saya benar merasakan pentingnya memiliki jaminan Kesehatan sejak dini. Bayangkan bila kita sedang kesulitan ekonomi dan harus melakukan pengobatan dengan biaya seperti yang telah saya alami, pastinya akan kesulitan. Dimana lagi bisa mendapatkan pelayanan Kesehatan yang memuaskan tanpa harus mengeluarkan biaya,” kata dia. (*)