Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Pasca Right Issue, CAR BRI Solid

Permodalan yang dimiliki BRI dapat efektif digunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil terutama di segmen mikro dan ultra mikro.

13 Desember 2021 | 16.03 WIB

Direktur Keuangan BRI, Viviana.
Perbesar
Direktur Keuangan BRI, Viviana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS –Di tengah berbagai tantangan akibat pandemi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank terbesar di Indonesia mencatatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid pasca right issue.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kuatnya kondisi permodalan perseroan tersebut menunjukkan semakin baiknya kemampuan BRI dalam mengantisipasi risiko kerugian dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Per-kuartal III-2021, CAR BRI secara konsolidasi tercatat mencapai 24,54 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 20,92 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Keuangan BRI,Viviana mengungkapkan, pasca right issue pada September 2021 dan didukung pencapaian laba Perseroan di Q3/2021, permodalan BRI semakin menguat.

Nilai rights issue yang diperoleh BRI mencapai Rp 96 triliun, yang terdiri dari Rp 54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai Pemerintah dan Rp 41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik. Sebagian besar dana right issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat bisnis dan ekosistem usaha ultra mikro, sedangkan sisanya untuk mendorong bisnis mikro dan kecil perseroan.

Di samping suksesnya aksi korporasi tersebut, CAR BRI yang semakin kuat tersebut juga dikarenakan pencapaian laba BRI hingga kuartal III tahun ini yang menembus Rp19,07 triliun atau tumbuh sekitar 34,74 persen year-on-year (YoY).

Dengan permodalan yang kuat tersebut, kata Vivi, kemampuan BRI untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan juga semakin baik. Terlebih di tahun 2022 ekspektasi perekonomian membaik, pertumbuhan bisnis diharapkan juga mulai pulih. Dengan kondisi tersebut, Vivi berharap permodalan yang dimiliki dapat efektif digunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil terutama di segmen mikro dan ultra mikro, yang menjadi fokus BRI.

Meskipun memiliki permodalah yang kuat, BRI tetap mengutamakan kualitas pertumbuhan karena ini masih masa transisi, belum sepenuhnya normal sehingga loan demand juga belum pulih sepenuhnya. Pengelolaan permodalan yang baik melibatkan tiga hal penting yaitu pertumbuhan yang sehat, cushion yang memadai untuk mitigasi, dan jika memiliki kelebihan perlu dipertimbangkan untuk dikembalikan ke pemegang saham.

Strategi BRI Tepat Sasaran

Keberhasilan BRI dalam menerapkan strategi ini pun mendapat apresiasi dari Analis PT Verdhana Sekuritas Indonesia, Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih. Dalam risetnya, BRI dinilai mampu mengelola dengan mengutamakan keberlanjutan di masa pandemi. Rasio CAR yang kian meningkat ini juga akan menjadi katalis positif dalam menopang kinerja BRI jangka panjang. Selain itu, keberhasilan ini juga semakin diperkuat dengan masuknya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PMN).

"Memang kinerja positif itu bisa dikaitkan dengan keberhasilan rights issue dan bergabungnya Pegadaian dan PNM yang dimiliki sepenuhnya oleh BBRI. Kami pun terus melihat sikap kehati-hatian dari BBRI dengan strategi yang tepat dalam memperkuat rasio kecukupan modal di masa pandemi. Ini akan berdampak positif pada bisnis ke depan,” kata keduanya dalam hasil riset tersebut.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada juga meyakini kinerja BRI akan semakin meningkat seiring kestabilan kinerja.Menurutnya, BRI telah memperlihatkan kinerja positif di berbagai lini bisnis didukung oleh keandalan manajemen dalam menerapkan strategi yang tepat.

Angka CAR yang selalu bertumbuh akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap langkah bisnis yang diambil BRI.“Artinya, kinerja BBRI bisa dikatakan baik dan mampu bertahan di tengah pandemi. Pencapaian ini sangat kuat dan rasanya masih akan berlanjut," ujarnya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus