Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Rayakan May Day dengan Penuh Kegembiraan

Sejak beberapa tahun terakhir, Kementerian Ketenagakerjaan
mencatat adanya pergeseran ekspresi dalam perayaan May Day.

1 Mei 2017 | 00.00 WIB

Rayakan May Day dengan Penuh Kegembiraan
Perbesar
Rayakan May Day dengan Penuh Kegembiraan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL - Beberapa tahun lalu, peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day selalu diidentikkan dengan unjuk rasa. Tepatnya setiap 1 Mei, ribuan pekerja di Jakarta dan beberapa kota lain pasti turun ke jalan. Layaknya himne, mereka selalu menyuarakan aspirasi dan tuntutan yang seragam, di antaranya soal kenaikan upah serta menolak PHK dan outsourcing. Tak jarang, aksi ini pun sering menimbulkan kemacetan.


Namun, sejak beberapa tahun terakhir, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat adanya pergeseran ekspresi dalam perayaan May Day. Ekspresinya kini lebih bervariasi. Misalnya, mengadakan pengobatan gratis, pasar murah, menyantuni yatim piatu, bersih-bersih kota, turnamen olahraga, pentas musik dan seni tradisional, hingga istigasah dan pengajian. Pergeseran itu terjadi merata di semua kota, yang menjadikan suasana May Day menjadi meriah.


Pada May Day 2017, kemeriahan itu kian terasa. Di Kabupaten Bandung, misalnya, pada Minggu, 23 April lalu, dengan berseragam kaus hijau muda bertuliskan May Day 2017, ribuan buruh melakukan gerakan pungut sampah (GPS) di jalan, pasar, taman, serta tempat-tempat publik lain. Mereka juga mengadakan bakti sosial. Ada juga yang menggelar gerak jalan dan berbagai pentas hiburan.


Pada saat libur May Day, acara rekreatif juga digelar di Kota Bandung. Saat itu, tempat hiburan dan wisata di Kota Bandung menggelar diskon khusus untuk para pekerja. Sedangkan di Kabupaten Tangerang, acara May Day digelar para buruh dengan mengikuti mancing massal.


Tak hanya hiburan, dalam acara May Day nanti, para buruh juga menggelar pengajian dan doa bersama. Di Bekasi, misalnya, akan digelar Khataman Al-Quran Nusantara Mengaji, yang dihelat setelah salat Jumat di Masjid Baitul Musthafa, kawasan MM 2100 Industrial Town Cikarang Barat.


Tak hanya di Bandung, acara May Day 2017 di Jakarta juga dipastikan akan berlangsung tertib dan meriah, seperti yang disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani di hadapan Presiden Joko Widodo saat acara ground breaking rumah susun sederhana milik (rusunami) buruh di Tangerang Selatan, Banten, Kamis lalu.


“Massa buruh tidak akan mengisi May Day dengan orasi-orasi politik seperti May Day sebelumnya, tapi dengan parade kebudayaan Nusantara,” ujarnya.


Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri juga meminta buruh memperingati Hari Buruh dengan penuh kegembiraan serta mengisinya dengan berbagai kegiatan positif dan rekreatif. “Isilah dengan penuh kegembiraan. May Day is happy day. Karena May Day is a holiday,” kata Hanif.


Hanif menyambut baik fenomena mengisi liburan Hari Buruh di beberapa kota dengan aneka kegiatan positif, seperti bakti sosial dan pertunjukan kebudayaan. Dia yakin tren seperti itu akan terus menguat.


Dalam beberapa kesempatan saat bertemu dengan serikat pekerja, menteri yang juga mantan aktivis ini mengatakan May Day akan menjadi sebuah festival kebudayaan ke depan. Dengan demikian, masyarakat akan menantikan dan menjadikannya kegiatan kebudayaan sehingga mengikis anggapan negatif bahwa Hari Buruh adalah hari demonstrasi dan kemacetan. “Bukan berarti pemerintah alergi dengan demonstrasi. Buruh bebas berdemonstrasi, tapi harus mempertimbangkan efektivitasnya. Dengan mengisi kegiatan positif dan rekreatif, peringatan May Day akan meningkatkan reputasi gerakan buruh,” ucapnya.


Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Hayani Rumondang mengatakan seruan Menteri Hanif agar mengisi May Day dengan kegembiraan disambut baik oleh serikat buruh di berbagai daerah. “Dari laporan yang kami terima, di beberapa kota yang menjadi kantong buruh, telah disiapkan berbagai kegiatan turnamen olahraga, pengobatan gratis, bazar, pentas kebudayaan, pengajian, dan sebagainya,” tuturnya.


Menurutnya, pergeseran ekspresi perayaan May Day merupakan bentuk kedewasaan para serikat buruh. Selama ini, isu utama unjuk rasa May Day adalah soal kenaikan upah, peningkatan kesejahteraan buruh, serta kebebasan berserikat. “Saat ini, skema kenaikan upah sudah jelas, buruh juga dianjurkan berserikat, serta pemerintah terus mengupayakan skema kesejahteraan sosial,” katanya. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus