Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Respons DPRD Kabupaten Bogor Soal Pendidikan Karakter Siswa di Barak

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Ismail, mendukung program Pendidikan Karakter Panca Waluya Jawa Barat Istimewa ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memasukan siswa nakal ke barak militer.

16 Mei 2025 | 13.30 WIB

Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2023 di halaman Kantor Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, pada Minggu, 11 Mei 2025. Dok. DPRD Kabupaten Bogor
Perbesar
Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2023 di halaman Kantor Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, pada Minggu, 11 Mei 2025. Dok. DPRD Kabupaten Bogor

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

MEMO BISNIS - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Ismail, mendukung program Pendidikan Karakter Panca Waluya Jawa Barat Istimewa ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memasukan siswa nakal ke barak militer. Menurutnya, program tersebut berdampak positif karena kedisiplinan dan moralitas anak-anak dapat berubah menjadi lebih baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kalau kita melihat, pendidikan kedisiplinan yang digagas gubernur ini sangat positif ya. Dimana anak-anak yang tadinya nakal, sering melawan ke orang tuanya, bolos sekolah dan lain sebagainya, kemudian ketika mereka dimasukan ke program tersebut dan mengikutinya, anak-anak ini langsung meminta maaf kepada orang tuanya. Jadi ini saya rasa efektif, dan selama itu berdampak positif, saya setuju dan mendukungnya," ujar Ismail.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ismail sendiri tidak tahu pasti jumlah siswa SMP dan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Bogor. Namun, jika melihat Kabupaten Bogor yang begitu luas, maka bisa mencapai jutaan siswa. "Sebetulnya, kalau soal pendidikan termasuk berapa jumlah siswa yang ada di Kabupaten itu adanya di Komisi IV. Jadi saya tidak mau terlalu jauh berbicara soal itu," katanya.

Ia mengatakan, DPRD Kabupaten Bogor akan mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melaksanakan program pendidikan karakter tersebut. Namun, Ismail menyebut harus ada pengkajian yang lebih matang sebab berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor.

"Programnya bagus, dan saya setuju. Tapi kalau untuk pelaksanaannya saya rasa perlu dikaji dulu. Karena kan tidak seperti memakan cabai, sekarang dimakan kemudian terasa pedasnya. Jadi sekali lagi perlu di kaji dulu.” (*)

Tempo

Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus