Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Selamatkan Bahasa Daerah, Jabar Gelar Kongres

Selamatkan Bahasa Daerah, Jabar Gelar Kongres

3 Agustus 2016 | 19.04 WIB

Selamatkan  Bahasa Daerah, Jabar Gelar Kongres
Perbesar
Selamatkan Bahasa Daerah, Jabar Gelar Kongres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Yayasan Kebudayaan Rancage, serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menggelar  Kongres Bahasa Daerah Nusantara. Kongres ini merupakan salah satu upaya n untuk menyelamatkan bahasa daerah.


Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menilai penyelamatan bahasa daerah ini sangat penting dan mendesak. Sebagai negara terkaya bahasa kedua di dunia,   Indonesia memiliki  hampir 800 bahasa, sebanyak 169 bahasa diantarnya  masuk kategori terancam punah dan hanya memiliki sekitar 500 sampai 1000 orang penutur akibat arus deras globalisasi.


“Bahasa berpenutur dibawah 500 orang diantaranya satu di Sumatera, 12 di Sulawesi, delapan di Kalimantan dan 28 di Maluku, jika tidak segera di dokumentasi dan diselamatkan jumlah yang terancam punah akan terus meningkat karena sudah tidak ada lagi generasi muda yang menggunakannya,” kata Deddy saat membuka kongres di Gedung Merdeka, Bandung pada Selasa, 2 Agustus 2016.


Kongres dengan  tema “Peranan Bahasa Daerah dalam Mengokohkan Jatidiri Bangsa” ini berusaha  menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mengambil bagian dalam upaya penyelamatan bahasa daerah. “Spirit dari Kongres kesatu Bahasa Daerah Nusantara ini bisa menjadi modal bagaimana kita  melestarikan bahasa daerah dan penuturnya,” kata  Deddy.


Kongres Bahasa ini juga menjadi langkah strategis bagi Pemprov Jabar dalam melaksanakan Perda Nomor 14 Tahun 2014 tentang pemeliharaan bahasa, sastra dan aksara daerah. “Kita sudah melakukannya sesuai amanat Undang-undang,” kata Deddy.


Ke depan, Pemprov Jabar berencana untuk membiayai Kongres Bahasa Sunda mendatang dan mengharapkan penutur Bahasa Sunda dapat merasa bangga akan bahasa daerahnya. Dengan begitu, anggaran publik untuk pengembangan bahasa daerah akan diusulkan untuk ditambah.


Pada kongres ini, juga diluncurkan  Kamus Bahasa Sunda terbaru tahun 2016.  Kamus yang merupakan karya dari Yayasan Kebudayan Rancage ini dinilai sebagai salah satu artefak kebudayaan tertua yaitu bahasa.


Yayasan Kebudayan Rancage juga memberikan anugerah Sastra Rancage kepada Sastrawan Sunda, Jawa, Bali dan Batak. Penghargan Hardjapamekas juga diberikan kepada Guru Bahasa Sunda tingkat SD, SMP dan SMU.  Kongres yang digelar hingga  4 Agustus ini dihadiri oleh  guru, peneliti bahasa, mahasiswa, wartawan, seniman dan kelompok masyarakat peduli bahasa daerah di Indonesia. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus