Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO TRAVEL - Voting penentuan pemenang World Halal Tourim 2016 yang dipusatkan di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA), sudah dimulai sejak 24 Oktober dan akan berakhir pada 24 November mendatang. Dari 16 kategori yang dilombakan, Indonesia mengirimkan 12 industri pariwisata halal yang siap berkompetisi dengan negara lain.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan bisa sapu bersih pada 12 nominator yang lolos dalam penjurian awal penghargaan industri pariwisata halal dunia tersebut. “Kemenangan itu harus direncanakan,” kata Arief, di Jakarta, Jum’at, 28 Oktober 2016.
Menpar menyebutkan bila sebelumnya tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar yang dipimpin Riyanto Sofyan sudah sukses mengantarkan 12 industri masuk nominasi dengan 12 kategori yang berbeda. Kini, saatnya masyarakat berpartisipasi untuk menentukan pilihan melalui open vote di http://bit.ly/VOTEindonesia.
“Silakan klik dan berikan suara buat wakil-wakil Indonesia di kompetisi pariwisata dunia World Halal Travel Award 2016. Ini semascam pilpres langsung melalui digital, sekarang tinggal banyak-banyakan voters saja. Ayo bantu kami menambah jumlah suara agar suara Indonesia dalam akun email lebih bulat,” ajak Arief Yahya.
Optimisme Menpar cukup beralasan mengingat tahun 2015 Indonesia sukses meraih juara umum dengan memenangi tiga kategori sekaligus dari 15 kategori yang dilombakan. Ketiga peraih award tersebut adalah Lombok sebagai Destination dan World Best Halal Honeymoon, serta Sofyan Betawi Hotel Jakarta (World Best Halal Hotel).
“Tahun ini lebih siap dengan jumlah yang didorong ikut berkompetisi lebih banyak. Karena itu, kami berani menargetkan lebih banyak lagi kategori yang bisa dimenangkan Indonesia,” ungkapnya optimistis.
Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal (TP3H) Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan menjelaskan, para nominator adalah pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. “Para pemenang KPHN ini sangat qualified sehingga lolos menjadi nominator WHAT 2016,” ungkapnya.
Kemenpar sudah menetapkan 3 daerah yang dikembangkan untuk wisata halal, yakni Lombok Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, dan Aceh. Hampir semua kota di tiga wilayah itu punya industri wisata halal seperti hotel, resort, resto, cafe, atraksi, dan lainnya.
Menurut Arief Yahya, destinasi halal adalah tujuan wisata yang lengkap dengan fasilitas pariwisata ramah wisatawan muslim (muslim friendly tourism). Destinasi itu memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam menjalankan ibadah, sepeti masjid, tempat wudu, arah kiblat di hotel, jam shalat, kitab suci, dan lainnya. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini