Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Ulama Bantu Pemerintah Kendalikan Inflasi

Jelang Ramadan dan Idul Fitri selalu terjadi kenaikan harga
bahan pokok sehingga menyebabkan inflasi.

1 Juni 2016 | 20.24 WIB

Ulama Bantu Pemerintah Kendalikan Inflasi
Perbesar
Ulama Bantu Pemerintah Kendalikan Inflasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO NASIONAL - Jelang Ramadan dan Idul Fitri selalu terjadi kenaikan harga bahan pokok sehingga menyebabkan inflasi. Untuk mengendalikan hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat mengajak para ulama untuk memberikan sosialisasi dan  himbauan kepada masyarakat untuk memaknai Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momen untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, bukan untuk meningkatkan pola konsumsi.


“Ketika bulan Ramadhan kan jumlah masyarakat yang datang ke masjid meningkat. Jadi kita harap para ulama bisa menghimbau ke masyarakat melalui ceramah, tausyiah, kultum dan media sosialisasi lainnya untuk tidak berperilaku konsumtif,” kata  Wakil Gubernur Deddy Mizwar usai acara silaturahmi yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, Bandung pada Selasa, 31 Mei 2016.


Menurut dia,  para ulama dapat membantu memberikan efektifitas dalam pengendalian inflasi di Jabar.  Sepanjang  2015, Jawa Barat memiliki level inflasi sebesar 2,37%, lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 3,35%. Bahkan tingkat inflasi di Jawa Barat dan Jawa  Tengah menjadi yang terendah dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. “Ini semua merupakan hasil kerja keras jajaran pengurus FKPI Provinsi, Kabupaten/Kota, MUI, ormas-ormas Islam, dan para Ulama se-Jawa Barat yang setiap tahun dilibatkan dalam upaya pengendalian inflasi ini,” kata Deddy.


Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah FKPI Jawa Barat yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat & Banten Rosmaya Hadi mengatakan, inflasi tidak hanya terjadi dari permintaan saja, namun juga dari sisi penawaran. "Kita harus jaga inflasi ini tidak hanya dari satu titik, tapi berbagai arah. Contohnya, bagaimana distribusi, pengadaan atau ketersediaan pangannya juga harus kita jaga dari segala arah. Juga bagaimana gangguan produksinya harus kita tangani dan kebijakan pemerintah yang harus tepat sasaran," kata Rosmaya.


Melalui tausyiahnya, KH. Miftah Faridl mengatakan,  apa yang dilakukan oleh masyarakat saat ini jauh dari apa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Inilah yang barang kali tantangan para ulama, harus bisa menyampaikan pesan bahwa Ramadhan itu bulan ibadah, bulan taqarub. “Ramadhan itu bulan banyak di masjid bukan banyak di swalayan, Ramadhan itu bulan banyak berdzikir bukan banyak hitung-hitung hutang. Nah inilah misi kita!" kata Miftah.


Pada momen  ini, Wakil Gubernur juga me-launching website Priangan Generasi 3. Portal Informasi Harga Pangan (Priangan) ini merupakan portal atau website yang menghadirkan informasi dan monitoring harga dan pasokan yang dikembangkan oleh FKPI Jawa Barat dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus