Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman telah menyaksikan dari kursinya di ruang sidang Brooklyn, AS, ketika jaksa penuntut membawa orang-orang kartel, gembong Kolombia, dan bahkan simpanannya untuk bersaksi melawannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Persidangan memberikan fakta mengejutkan atas kesaksian adanya kamar eksekusi, terowongan rahasia, dan suap. Para pemimpin pemerintah Meksiko juga dituduh menerima suap, termasuk mantan Presiden Enrique Pena Nieto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Guzman mengaku tidak bersalah atas dakwaan penyelundupan narkoba dan sumber kekayaan miliaran dolar dengan menyelundupkan kokain dan obat-obatan lain di perbatasan Meksiko-AS.
Dia didakwa dengan 17 dakwaan karena memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba di AS dan Meksiko.
Berikut adalah fakta-fakta mengejutkan selama persidangan El Chapo, seperti dilansir dari Business Insider, 19 Januari 2019.
1. El Chapo Bisa Berikan Kokain ke Setiap Orang Amerika dalam 4 Kali Pengiriman.
Jaksa mengatakan Guzman mengirim lebih dari satu garis kokain untuk setiap orang di Amerika Serikat hanya dalam empat pengiriman.
Dalam argumen pembuka untuk kasus ini, Asisten Pengacara AS Adam Fels memaparkan jumlah kokain yang dituduh Guzman diperdagangkan di perbatasan.
Dia mengatakan bahwa hanya dalam empat pengirimannya, dia mengirim lebih dari satu baris kokain untuk setiap orang di Amerika Serikat. Ini berarti lebih dari 328 juta baris kokain, kata Fels.
2. Eks gembong narkoba Kolombia Sebut Kartel El Chapo Gunakan Pesawat dan Kapal
Mantan gembong Kolombia Juan Carlos Ramirez Abadia bersaksi bagaimana kartel Norte del Valle menggunakan pesawat dan kapal untuk membawa kokain ke Meksiko, tempat kartel Sinaloa akan menyelundupkannya ke AS di bawah arahan Guzman.
Abadia bersaksi bahwa dia menyimpan buku besar yang menunjukkan berapa banyak pembunuh bayaran disewa dan bahwa dia menyuap otoritas Kolombia dengan jutaan dolar AS.
Vicente Zambada Niebla. [REUTERS/Daniel Aguilar]
Dia memperkirakan bahwa dia menyelundupkan 400.000 kilogram kokain, memerintahkan 150 pembunuhan, dan mengumpulkan kekayaan miliaran dolar melalui kartelnya.
Dia ditangkap pada 2007 dan diekstradisi ke Amerika Serikat, di mana dia mengaku bersalah atas pembunuhan dan tuduhan narkoba.
3. El Chapo Bunuh Orang yang Menolak Menjabat Tangannya
Banyak dari kesaksian tim penuntut datang dari saksi profil tinggi, Vicente Zambada Niebla.
Zambada adalah putra dari salah satu pemimpin utama kartel, Ismael "El Mayo" Zambada, yang dianggap sebagai salah satu rekan Guzman dalam hierarki kartel Sinaloa.
Zambada yang lebih muda, dijuluki El Vicentillo, menggambarkan secara rinci eksploitasi kartel dalam kesaksiannya terhadap Guzman.
Dalam satu kesaksian, Zambada mengatakan Guzman membunuh saudara laki-laki pemimpin kartel lainnya karena dia tidak mau menjabat tangannya ketika mereka bertemu untuk berdamai dalam perang antar-geng.
"Ketika (Rodolfo) pergi, Chapo mengulur tangannya dan berkata 'Sampai jumpa, teman', dan Rodolfo hanya membiarkannya berdiri di sana dengan tangan terulur," kata Zambada.
Pria berusia 43 tahun itu mengaku bersalah atas dakwaan penyelundupan narkoba di Chicago pada 2013 dan atas tuduhan konspirasi perdagangan orang di Chicago beberapa hari sebelum persidangan Guzman dimulai.
Pengacara pembela Guzman berpendapat bahwa ayah Zambada, pada kenyataannya, adalah pemimpin sejati kartel Sinaloa.
4. El Chapo Punya Pistol Berhias Permata
Zambada bersaksi bahwa Guzman memiliki obsesi dengan senjata, dan memiliki bazoka dan AK-47.
Salah satu kesukaannya, menurut kesaksian Zambada, adalah pistol kaliber 38 bertuliskan permata yang diukir dengan inisialnya.
Pistol berhias berlian yang diduga milik Joaquin "El Chapo" Guzman.[REUTERS]
"Di gagangnya ada berlian," kata Zambada tentang pistol itu, menurut New York Post.
Jaksa merilis foto-foto senjata pada bulan November.
5. El Chapo dan Simpanannya Kabur Melalui Terowongan Rahasia saat Disergap Marinir
Lucero Guadalupe Sánchez López, 29 tahun, bersaksi selama persidangan federal Guzman untuk membahas hubungannya dengan Guzman.
Mantan legislator di Meksiko tersebut merinci insiden 2014 di mana ia dan Guzman melarikan diri dari pasukan Meksiko melalui terowongan rahasia di bawah bak mandi.
López mengatakan suatu pagi dia terbangun di hadapan marinir Meksiko yang mencoba mendobrak pintu rumah tempat dia dan Guzman menginap.
Victor Vazquez, agen khusus untuk DEA., adalah bagian dari tim yang membantu menangkap Joaquín Guzmán Loera, raja obat bius yang dikenal sebagai El Chapo.[United States Attorney's Office, Eastern District of New York/New York Times]
Guzman, yang telanjang pada waktu itu, membawanya ke kamar mandi, dan López mengatakan, "Dia berkata 'Cintaku, cintaku, masuklah ke sini'. Aku takut. Saya seperti, "Apakah saya harus masuk ke sana? Itu sangat gelap."
Bak mandi terangkat dengan piston hidrolik, dan Guzman, Lopez, dan lainnya berlari melalui terowongan dalam kegelapan.
López mengatakan terowongan-terowongan itu mengarah ke sistem saluran pembuangan Culiacán, sebuah kota di negara bagian Sinaloa.
6. Kartel Guzman memiliki dana suap US$ 50 juta
Dalam kesaksian Zambada, dia mengatakan kartel memiliki dana suap US$ 50 juta (Rp 708 miliar) untuk mantan Sekretaris Keamanan Publik Meksiko Garcia Luna untuk memastikan bisnis mereka berjalan dengan lancar.
Zambada mengatakan, mantan Wali Kota Mexico City Gabriel Regino juga disuap.
Luna dan Regino membantah tuduhan itu.
Zambada juga bersaksi bahwa dia membayar suap US$ 1 juta per bulan kepada pejabat Meksiko, di antara mereka adalah Humberto Eduardo Antimo Miranda, yang memimpin Kementerian Pertahanan di bawah Presiden Felipe Calderon.
7. Istri El Chapo Menyebut Suaminya Orang Normal
Ibu dua anak kelahiran Amerika, Emma Coronel Aispuro, 29 tahun, berbicara dengan Telemundo tentang persidangan Guzman dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Desember.
Itu adalah wawancara publik pertama Coronel dalam dua tahun terakhir.
Emma Coronel Aispuro, Istri Guzman "El Chapo".[Telemundo/Business Insider]
Dia mengatakan kepada Telemundo bahwa dia belum pernah melihat suaminya melakukan sesuatu yang ilegal, menurut New York Post.
"(Media) membuatnya terlalu terkenal," kata Coronel tentang suaminya yang berusia 61 tahun, yang dinikahinya pada ulang tahunnya yang ke-18 pada tahun 2007.
"Itu tidak adil," kata Emma.
8. El Chapo Memiliki Ruang Eksekusi Khusus
Edgar Galvan bersaksi pada Januari bahwa pembunuh bayaran kepercayaan Guzman memiliki ruang "pembunuhan" di rumahnya di perbatasan AS, yang memiliki selokan drainase di lantai agar darah lebih mudah dibersihkan.
Galvan, yang mengatakan perannya dalam kartel Sinaloa adalah menyelundupkan senjata ke AS, bersaksi pada Januari bahwa Antonio "Jaguar" Marrufo adalah orang yang memiliki "ruang pembunuhan," menurut New York Post.
Jose Antonio "Jaguar" Marrufo pada 2007.[Sky News]
Kamar itu, kata Galvan, menampilkan dinding kedap suara dan saluran pembuangan.
"Di rumah itu, tidak ada yang keluar," kata Galvan pada juri.
9. El Chapo Menyadap Ponsel Istri dan Simpanannya
Jaksa penuntut dalam persidangan Guzman berbagi informasi dari pesan teks yang dikirim oleh raja obat bius kepada istrinya, Coronel, dan seorang gundik bernama Agustina Cabanillas dengan juri.
Agen Khusus FBI Steven Marson mengatakan pihak berwenang AS memperoleh informasi dengan mencari catatan yang dikumpulkan oleh perangkat lunak spyware yang dipasang Guzman di telepon para perempuan itu.
Salah satu pesan menunjukkan Guzman dan Coronel mendiskusikan bahaya kehidupan kartel, dan Guzman menggunakan Cabanillas sebagai perantara dalam bisnis obat bius.
Ternyata pakar IT yang memasang spyware itu adalah informan FBI.
Pakar IT telah membangun Guzman dan sekutu-sekutunya sebuah jaringan komunikasi terenkripsi yang kemudian dia gunakan untuk membantu FBI, menurut The New York Times.
10. El Chapo Diduga Suap Mantan Presiden Meksiko
Hildebrando Alexander Cifuentes-Villa, yang dikenal sebagai Alex Cifuentes, bersaksi bahwa Guzman membayar US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun) kepada Presiden Enrique Peña Nieto, yang menjabat sejak Desember 2012 hingga Desember 2018.
Cifuentes disebut sebagai tangan kanan Guzman, yang menghabiskan beberapa tahun bersembunyi di barat laut Meksiko bersamanya.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. REUTERS/Juan Carlos Ulate
"Tuan Guzman membayar suap US$ 100 juta kepada Presiden Pena Nieto?" kata Jeffrey Lichtman, salah satu pengacara yang mewakili Guzman, bertanya kepada Cifuentes selama pemeriksaan terpisah, menurut The New York Times.
"Ya," jawab Cifuentes, menambahkan bahwa suap dari raja narkoba El Chapo diberikan kepada presiden Meksiko melalui perantara.