Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi, kata kementerian dalam negeri Taliban pada Sabtu 11 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sedikitnya 138 orang juga terluka dalam banjir di Baghlan utara, Takhar dan Badakhshan, yang disebabkan oleh hujan lebat pada Jumat, kata juru bicara kementerian Abdul Mateen Qaniee kepada Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pihak berwenang Taliban mengirim helikopter untuk mencoba membantu mengevakuasi warga sipil semalaman setelah menerima laporan bahwa lebih dari 100 orang terdampar.
Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan transportasi, sistem air dan limbah “sangat terganggu”, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Dampaknya sangat besar, menyebabkan hilangnya nyawa dan cedera, dan banyak orang masih belum ditemukan,” kata kantor WHO di Afghanistan dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam.
WHO menambahkan bahwa empat pusat kesehatan telah rusak dan satu hancur akibat banjir dan mengatakan badan tersebut mengirimkan tim kesehatan untuk memberikan perawatan di daerah yang terendam banjir.
Pada Jumat, korban tewas mencapai 50 orang. Banjir melanda setidaknya dua provinsi di utara dan timur laut negara itu, menyebabkan kerusakan parah, sebut media lokal.
Kepala Departemen Bencana Alam di Provinsi Baghlan utara Hedayatullah Hamdard mengatakan kepada Tolo News yang berbasis di Kabul bahwa banjir melanda distrik Burka, Nahreen, dan Baghlan Tengah.
Sementara itu, Kepala Departemen Bencana Alam di provinsi timur laut Badakhsan, Mohammad Akram Akbari mengatakan banjir di distrik Tashkan, Yawan, dan Tagab menyebabkan kerusakan finansial yang luar biasa bagi orang-orang di provinsi itu.
Selain itu, jalur komunikasi dari distrik Tashkan hingga pusat Badakshan juga tertutup akibat banjir, menurut Akbari.
REUTERS