Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang di Negara Bagian Gujarat, India, pada Selasa 26 Juli 2022 menyelidiki kematian 26 orang akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di awal pekan ini. Lebih dari 30 orang lainnya dirawat di rumah sakit dalam insiden yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Reuters, penjualan dan konsumsi alkohol dilarang di Gujarat, yang juga menjadi daerah asal Perdana Menteri India, Narendra Modi itu. Di negara bagian itu, hanya orang-orang yang memiliki izin khusus yang dikeluarkan pemerintah yang dapat mengonsumsi minuman keras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden kematian massal akibat menenggak miras palsu itu terjadi di dua distrik di Gujarat pada Senin lalu. “Kami telah menangani insiden itu dengan sangat serius dan penyelidikan yang terperinci telah diluncurkan,” kata Menteri Dalam Negeri Gujarat, Raj Kumar.
Kematian akibat konsumsi minuman beralkohol yang diproduksi secara ilegal—yang di India lebih populer disebut hooch atau miras kampung—lumrah terjadi di negara itu. Hanya sedikit penenggak miras di India yang mampu membeli minuman keras bermerek.
SUMBER: REUTERS