Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 33 staf bulan sabit terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan mematikan ke Gaza hampir delapan bulan. Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah (PRSC) menulis di X, dari total 33 staf yang gugur tersebut, sebanyak 19 orang terbunuh saat menjalankan tugas kemanusiaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah foto pemakaman relawan kami yang bernama Mohammed Jihad Abed, staf yang bertugas di Departemen Penanganan Risiko, yang terbunuh ketika tentara Israel menjatuhkan bom kerumahnya di Rafah tadi malam,” tulis PRCS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada 29 Mei 2024, ada dua paramedis yang terafiliasi dengan Bulan Sabit Merah Palestina gugur dalam sebuah serangan yang dilakukan militer Israel pada sebuah ambulan yang berak ke rute evakuasi warga Palestina di alun-alun Abu al-Said di Tel al-Sultan di selatan Jalur Gaza, Rafah. Bulan Sabit Merah Palestina menekankan Israel telah dengan sengaja mengincar para tenaga kesehatan.
Militer Isreal telah menyerang dan menggeledah 160 fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, menutup 55 pusat kesehatan dan 33 33 rumah sakit. Hampir 36.400 warga Palestina di Gaza terbunuh dalam pembantaian yang berlangsung sejak delapan bulan lalu. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Perang Gaza juga telah membuat 82.400 orang luka-luka. Israel melancarkan serangan ke Gaza setelah serangan 7 Oktober 2024 oleh Hamas yang diklaim Israel menewaskan 1.200 orang. Dampak dari serangan Israel, telah membuat gedung-gedung di Gaza hancur. Bukan hanya itu, Israel pun memblokade bahan makanan, air bersih dan obat-obatan agar tidak masuk Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 1 Juni 2024, mengkonfirmasi tidak akan ada gencatan senjata permanen di Gaza sampai Hamas dan pemerintahannya di Gaza, ditumpas. Ucapan Netanyahu itu disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan Israel telah mengajukan tiga tahap kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza yang akan ditukar dengan pembebasan sandera warga negara Israel.
Netanyahu mengatakan pihaknya akan terus menyorongkan tiga hal yakni menumpas Hamas dan pemerintahannya di Gaza, membebaskan para sandera serta memastikan Gaza tidak lagi menjadi sebuah ancaman bagi Israe jika ingin dilakukan gencatan senjata permanen. Israel tidak akan sudi menyetujui gencatan senjata jika syarat-syarat ini tidak dipenuhi.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Jerman Siap Tahan Benjamin Netanyahu Begitu Ditetapkan ICC, 3 Negara Lain Ini Pun Siap Cokok PM Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini