Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh organisasi hak asasi manusia Israel telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengembalikan donasi ke Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sehingga badan tersebut dapat melanjutkan pekerjaannya di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Organisasi-organisasi tersebut antara lain Doctors for Human Rights, B’Tselem, Breaking the Silence, Gisha, City of Nations, Checkpoint Watch, dan Fighters for Peace.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada keraguan mengenai keterlibatan pegawai UNRWA dalam serangan terhadap Israel, dan hal tersebut tidak membenarkan pembekuan dana UNRWA,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Tindakan segelintir orang tidak boleh dibiarkan membayangi pekerjaan penting kemanusiaan UNRWA.”
Bulan lalu, beberapa negara donor, sebagian besar negara Barat, menghentikan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina setelah Israel mengklaim – namun gagal memberikan bukti – bahwa beberapa anggota staf UNWRA ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober.
Beberapa negara – termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang – telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa 4 stafnya ikut serta dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.
PBB memecat para pegawai yang dituduh Israel dan telah memulai penyelidikan internal UNRWA, meski tidak ada bukti dari Israel.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menugaskan panel independen untuk menilai apakah UNRWA bertindak netral dalam konflik Israel-Palestina.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini menegaskan pada Kamis bahwa Israel tidak memberikan bukti terhadap 12 mantan karyawan yang dituduhnya, namun 16 negara tetap menangguhkan pendanaan.
“Saya telah memperingatkan para donor dan negara tuan rumah bahwa tanpa pendanaan baru, operasi UNRWA di seluruh wilayah akan sangat terganggu mulai Maret,” katanya.
Dia menambahkan: “Saya khawatir kita berada di ambang bencana besar yang berdampak besar terhadap perdamaian, keamanan, dan hak asasi manusia di kawasan.”
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada akhir pekan, Lazzarini mengatakan US$438 juta telah dibekukan – setara dengan lebih dari setengah dana yang diharapkan untuk 2024. Dia mengatakan Israel melancarkan upaya bersama untuk menghancurkan UNRWA.
Serangan Israel dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang di Israel, menurut hitungan resmi.
Kelompok pejuang Hamas juga menyandera sekitar 250 orang – 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 30 orang diperkirakan tewas karena serangan bom Israel.
Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 29.410 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut hitungan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza.
Pilihan Editor: Pendanaan Ditangguhkan, Ketua UNRWA: Kami Berada di Titik Nadir
AL JAZEERA | ARAB NEWS