Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih melanjutkan proses penjualan senjata canggih buatan Amerika Serikat ke Taiwan dengan memberitahu Kongres tentang penjualan drone militer canggih MQ-9 Reaper dan sistem rudal pertahanan garis pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rencana penjualan ini merupakan pemberitahuan keempat setelah tiga pemberitahuan sebelumnya ke Kongres pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu sumber mengatakan penjualan itu senilai sekitar US$5 atau sekitar Rp73,5 tiliun. Angka penjualan senjata canggih ke negara lain sering kali termasuk biaya pelatihan, suku cadang, dan biaya lainnya.
“Ini merupakan pemberitahuan pertama terkait rencana penjualan drone militer MQ-9 buatan General Atomics,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Presiden AS, Donald Trump, berencana menjual lebih banyak drone militer canggih ke sejumlah negara. AS menafsir ulang perjanjian kontrol senjata yang bernama Missile Technologi Control Regime atau MTCR.
AS juga bakal menjual sistem senjata pertahanan garis pantai yaitu Harpoon anti-ship missiles buatan Boeing. Harga penjualan sekitar 100 rudal canggih ini sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp29,4 triliun.
Sebelum ini, pemerintah Cina selalu menyatakan keberatan terhadap penjualan sistem senjata canggih AS ke Taiwan, yang diklaimnya sebagai salah satu provinsi. Penjualan ini dianggap mengganggu kedaulatan Cina.
Cina telah menyatakan tekad untuk mengembalikan Taiwan menjadi wilayahnya termasuk dengan menempuh jalur kekuatan senjata jika diperlukan.
Sebaliknya, pemerintah Taiwan mengatakan negaranya adalah negara merdeka dan berdaulat penuh. Baru-baru, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menawarkan dialog dengan pemerintah Cina untuk menyelesaikan isu ini.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-usa-taiwan-arms-exclusive/exclusive-white-house-advances-drone-and-missile-sales-to-taiwan-sources-idUSKBN26Y2JM