Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jenewa – Pejabat pemerintah Amerika Serikat keluar dari Konferensi Perlucutan Senjata, yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Amerika Serikat dan Rusia Bawa Perang Dingin ke Venezuela
Ini terjadi karena AS menolak forum itu diketuai oleh pejabat dari Venezuela. Sikap serupa ditunjukkan AS pada 2018 saat Suriah mengetuai forum itu.
Duta Besar AS, Robert Wood, meninggalkan acara ini dan mengumumkan sikap memboikot forum ini saat Duta Besar Venezuela, Jorge Valero, memimpin sidang forum. Posisi Presiden di lembaga ini berganti setiap bulan.
“Kita harus mencoba melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah negara-negara seperti ini mengetuai lembaga internasional,” kata Wood seperti dilansir Reuters pada Selasa, 28 Mei 2019.
Baca juga: Isu Kudeta, Venezuela Minta Rakyat Melawan Amerika Serikat
Wood melanjutkan,”Jelas saat Anda memiliki rezim seperti (Bashar) Assad (dari Suriah) dan rezim (Nicolas) Maduro mengetuai badan ini, maka ada yang salah secara fundamental dengan cara kita melakukan urusan ini. Kita perlu mengeceknya,” kata dia.
Menurut dia, utusan dari pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, seharusnya menempati posisi ketua di forum ini. Fox News melansir aksi boikot AS ini hanya berlangsung selama sebulan yaitu saat Venezuela memimpin forum ini.
AS meningkatkan tekanan kepada rezim Maduro dan memintanya mundur agar digantikan oleh Guaido. Ini karena Maduro dinilai memenangi pemilu 2018 dengan curang sehingga tidak mewakili kehendak rakyat.
Baca juga: Anerika Mengincar Perusahaan yang Berbisnis dengan Venezuela
Selain AS, delegasi dari Amerika Latin seperti Argentina, Brasil dan Chile, juga tidak mengikuti konferensi ini. Negara-negara ini mendukung Guaido untuk menggantikan Maduro.
Sikap AS dan beberapa negara Amerika Latin ini mendapat kritik dari Suriah dan Rusia. Pejabat dari kedua negara menyebut sikap itu sebagai politisasi lembaga ini. Valero juga mengecam langkah AS.
“Kami menyesalkan perwakilan AS dan sekutunya terus membawa urusan yang bukan menjadi mandat dari Konferensi Perlucutan Senjata,” kata Valero kepada media. “Ini bukan forum untuk pendukung kudeta.”
Baca juga: Dubes Amerika di Venezuela Sebut Jet Tempur Rusia Barang...
Valero mengatakan pemerintah AS telah menyita dan membekukan aset milik Venezuela senilai US$4.5 miliar atau sekitar Rp64 triliun. AS juga mengenakan sanksi ekonomi yang menyulitkan kegiatan impor makanan dan obat.